"Iya, ini malam istimewa."
"Kamu nggak percaya, sih. Ini malam Natal. Ibu menyiapkan makanan istimewa buat kita. Iya kan, bu?"
"Iya...iya... ini malam Natal. Kita juga boleh ikut merayakan seperti manusia. Ya sudah, kalian makan saja sekarang. Tapi tikus dan Gupinya untuk ayah dan ibu, ya? Kalian makan yang lainnya saja. Karena ayah dan ibu membutuhkan makanan yang lebih besar."
Kedua katak kecil itu mengangguk setuju.
Taka dan Taki makan dengan lahapnya. Acara adu lompat tadi menyita seluruh tenaga membuat mereka kelaparan.
Selang beberapa saat, ada yang mengetuk pintu rumah mereka. Ternyata ayah datang.
"Hai, anak-anak. Sudah mulai makan malamnya, ya?"
"Ayah dari mana? Kok baru pulang?"
"Ayah dari pinggir danau di utara. Ini ayah bawa..."
"Hussttt,,," Ibu memberikan kode pada ayah untuk tidak melanjutkan kalimatnya.
Taka dan Taki saling pandang, mereka penasaran dengan lanjutan kalimat ayah. Keduanya mendekati ayah dan memaksa ayah untuk segera membukanya.