Di suatu malam Natal yang dingin karena hujan sepanjang hari, dua ekor anak katak saling adu lompat, keduanya adalah kakak beradik Taka dan Taki. Mereka tampak sangat bahagia hingga lupa bahwa ini sudah larut malam, ibu pasti akan memarahi mereka saat pulang nanti. Melihat bulan sudah bertugas di langit sana, Taki pun bergegas mengajak kakaknya pulang.
"Kak, ayo kita pulang. Nanti ibu marah." Ajak Taki.
"Kenapa ibu marah? Ini kan malam Natal, semua bebas menikmati malam yang indah ini."
"Natal? Natal itu punya manusia, kak. Bukan punya hewan seperti kita. Ayolah, kita pulang saja, kak."
Taka pun menghentikan tarian melompatnya lalu mendekati Taki.
"Kata siapa Natal cuma punya manusia? Kamu masih kecil, tapi sok tahu." Ucap Taka ketus.
"Apa kakak melihat ada katak yang diundang untuk merayakan Natal bersama manusia? Jangankan untuk mengajak, melihat kita saja mereka sudah merasa jijik." Gerutu Taki.
Taka tak menjawab lagi, ia kembali melompat melewati adiknya menuju jalan pulang ke arah rumah mereka. Taki yang tidak mau ditinggal, berusaha menyusul lompatan kakaknya secepat dan setinggi mungkin.
Taka lebih dulu sampai. Taki menyusul di belakangnya dengan napas tersengal dan wajah cemberut. "Kau kalah!" ledek Taka.
"Kakak curang, kakak lebih dulu melompat, tadi kan aku masih bicara."
"Salahmu sendiri, kebanyakan bicara. Kamu itu sudah mirip sama manusia." balas Taka kesal.