Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Administrasi - Mamanya Toby & Orlee

Pekerja yang nggak punya kerjaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wanita -Wanita di Balik Peluh Kepala Negara

22 November 2011   09:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:21 6218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini saya selalu ingin mengangkat tema WANITA sebagai bahan tulisan saya, entah apapun bahasannya. Yang pasti harus mengenai wanita. Mungkin karena saya juga wanita, saya ingin sekali mengangkat mereka kaum saya.

Figur kepala negara takkan lepas dari seorang ibu negara. Kesuksesan mereka pasti karena peran sang istri. Di Indonesia sendiri sudah terjadi pergantian kepala negara sebanyak 6 (enam) kali. Berarti saya akan membahas 9 (sembilan) ibu negara. Loh koq sembilan?

1.Soekarno

Lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901. Menjabat sebagai kepala negara RI pada tahun 1945 - 1966 dan kemudian di gantikan oleh Soeharto. Beliau menikah sebanyak 9 (sembilan) kali. Dan pada tahu 1970 beliau wafat.

1.OETARI

[caption id="" align="aligncenter" width="396" caption="Oetari"][/caption]

Menikah dengan Bung Karno pada tahun 1921, lalu memutuskan berpisah pada tahun 1923. Anak kandung dari HOS.Tjoromanito ini menempuh banyak pendidikan.

2. INGGIT GANARSIH

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Inggit Ganarsih"][/caption]

Menikah dengan Bung Karno pada tahun 1923, sosok wanita penyabar dan sangat mencintai suaminya. Ibu Inggit tidak memiliki keturunan. Maka dari itu beliau mengizinkan Bung Karno untuk menikah lagi.

3. FATMAWATI

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Fatmawati"][/caption]

Lahir di Bengkulu, 5 Februari1923. Fatmawati adalah ibu dari Guntur, Megawati, Rahmawati, Sukmawati, dan Guruh. Beliau turut andil dalam menjahit Sang Saka Merah Putih yang pertama kali dikibarkan pada 17 Agustus 1845. Fatmawati wafat di Kuala Lumpur pada 14 Mei1980.

4. Siti Hartini

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Hartini"][/caption] Lahir di Ponorogo, 20 September 1924.  dan meninggal di Jakarta 12 Maret 2002. Hartini sudah memiliki predikat janda dengan 5 (lima) orang anak saat bertemu dengan Soekarno. Namun karena sikap keibuan dan pandai engatur rumah tangga maka Bung Karno pun jatuh cinta.

5. RATNA

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Ratna"][/caption]

Ratna Sari Dewi Soekarno terlahir dengan nama Naoko Nemoto di Tokyo pada 6 Februari1940. Ratna sebelum berkenalan dengan Bung Karno adalah seorang entertainer. Malah ada rumor yang mengatakan bahwa Ratna adalah seorang Geisha. Namun Ibu 1 orang anak ini beberapa kali menyangkal. Ratna sampai hari ini masih hidup. Saya masih sempat menonton hasil wawancara antara Ratna dengan sebuah stasiun TV. Beliau masih terlihat cantik walau usianya sudah kepala tuhuj sekarang.

6. HARYATIE

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Hariyatie"][/caption] Saat menikah dengan Bung Karno usia Hariatie baru 23 tahun. Selisih usia mereka 40 tahun. Hariyatie adalah seorang penari. Buku The Hidden Story ini menceritakan kisah kebersamaan mereka. Disini nampak pula betapa Bung Karno sangat gemar menulis. Dia menulis untuk meraayu Hariatie, mengajaknya menikah sampai menceraikannya.

7. Yurike Sanger

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Yurike Sanger"][/caption]

Berawal dari kedatangan seorang bintang film bernama Dahlia ke sekolahnya pada awal 1963. Rupanya, sang bintang film itu sudah lama mengamati dan mengincar Yurike untuk dijadikan anggota Barisan Bhinneka Tunggal Ika, sebuah kelompok remaja berjumlah 50 pasang yang tampil mengenakan pakaian adat Indonesia pada acara-acara kepresidenan. Setelah itu pucuk - pucuk cinta mulai tumbuh. Sampai akhirnya mereka menikah pada tahun 1964.

8. KARTINI MANOPPO

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun