Mohon tunggu...
Ajeng kusuma Wardani
Ajeng kusuma Wardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aspek Religius pada Puisi Ketika Engkau Bersembahyang Karya Emha Ainun Najib

17 Juni 2023   12:11 Diperbarui: 17 Juni 2023   12:23 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Karya Sastra merupakan cerminan dan ekspresi kehidupan masyarakat. Banyak pengarang yang mengekspresikan dirinya melalui karya sastra, di antaranya berupa puisi, Puisi merupakan suatu karya yang terbentuk atau susunan kata penuh makna yang dibuat oleh penyair sebagai hasil penghayatan atau refleksi seseorang terhadap kehidupan melalui bahasa sebagai media pengungkapannya.

Kosasih (2012: 97) puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima dan irama yang terkandung dalam puisi disebabkan oleh pemadatan segala unsur bahasa.

Puisi adalah salah satu karya sastra yang berbentuk pendek, singkat dan padat yang dituangkan dari isi hati, pikiran dan perasaan penyair, dengan segala kemampuan bahasa yang pekat, kreatif, imajinatif (Suroto, 2001:40).

Sedangkan menurut Dunton (dalam Pradopo, 2009:6) bahwa puisi merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Puisi sebagai karya sastra dapat dikaji dari bermacam-macam aspek, misalnya struktur dan unsur-unsurnya, bahwa puisi merupakan struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan (Pradopo, 2009:3).

Dalam mengkaji karya sastra terdapat beberapa pendekatan yang bisa di gunakan. Pada kali akan dibahas pada karya puisi menggunakan pendekatan religiusasi sastra yang merupakan pendekatan yang berkaitan dengan keyakinan, tuhan, dan agama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata religiusitas adalah pengabdian terhadap agama. Arti lainnya dari religiositas adalah kesalehan.

Selain itu juga ada pendapat lain dari Gazalba (dalam Ghufron, 2012) religiusitas berasal dari kata religi dalam bahasa latin "religio" yang akar katanya adalah religure yang berarti mengikat. Dengan demikian, mengandung makna bahwa religi atau agama pada umumnya memiliki aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh pemeluknya. Kesemua itu berfungsi mengikat seseorang atau sekelompok orang dalam hubungannya dengan tuhan, sesama manusia dan alam sekitarnya.

Dick Hartoko (dalam Zoetmulder, 1990) dalam pengantar terjemahannya atas tulisan Zoetmulder, Manunggaling Kawula Gusti dikatakan bahwa lewat sastra suatu bangsa membuka isi hatinya. Pendapat tersebut tampaknya relevan dengan pandangan Y.B. Mangunwijaya (1988:11) bahwa pada mula, segala sastra adalah religius. Lebih jelas lagi dikatakan oleh Mohammad (1969:88), bahwa sastra religius adalah sebuah genre sastra yang bermaksud memberikan jawaban kepada situasinya dengan berbasiskan nilai-nilai yang bersifat tradisional keagamaan.

Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa Religiusasi sastra adalah karya sastra yang mengandung nilai nilai keagamaan antara tuhan dengan hambanya dan lingkungan sekitarnya.

Pendekatan Religiusasi Sastra akan mengkaji aspek aspek dari sisi keagamaanya yaitu Akidah, Syariat, dan Akhlak. Sebelum masuk pada kajian aspek aspek keagamaan maka kita harus melihat puisi karya Emha Ainun Najib terlebih dahulu. Mari kita lihat.

Ketika Engkau Bersembahyang

Karya: Emha Ainun Najib

Ketika engkau bersembahyang

Oleh takbirmu pintu langit terkuakan

Partikel udara dan ruang hampa bergetar

Bersama --sama mengucapkan Allahu akbar

Bacaan Al- fatihah dan surah

Membuat kegelapan terbuka matanya

Setiap doa dan peryataan pasrah

Membentangkan jembatan cahaya

Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi

Ruku' lam badanmu memandang asal usul diri

Kemudian mim sujudmu menangis

Di dalam cinta Allah hati gerimis

Sujud adalah satu- satunya hakekat hidup

Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup

Ilmu dan peradaban takkan sampai

Kepada asal mula setiap jiwa kembali

Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri

Pergi sejauh --jauhnya agar sampai kembali

Badan diperas jiwa dipompa tak terkira - kira

Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya

Ketika Engkau Bersembahyang

Karya: Emha Ainun Najib

Ketika engkau bersembahyang

Oleh takbirmu pintu langit terkuakan

Partikel udara dan ruang hampa bergetar

Bersama --sama mengucapkan Allahu akbar

Bacaan Al- fatihah dan surah

Membuat kegelapan terbuka matanya

Setiap doa dan peryataan pasrah

Membentangkan jembatan cahaya

Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi

Ruku' lam badanmu memandang asal usul diri

Kemudian mim sujudmu menangis

Di dalam cinta Allah hati gerimis

Sujud adalah satu- satunya hakekat hidup

Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup

Ilmu dan peradaban takkan sampai

Kepada asal mula setiap jiwa kembali

Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri

Pergi sejauh --jauhnya agar sampai kembali

Badan diperas jiwa dipompa tak terkira - kira

Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya

Pada puisi diatas kita akan mengkajinya dan mengambil nilai nilai dari keagamaanya yaitu:

Akidah adalah adalah aspek yang melihat dari sudut pandang sebagai keyakinan terhadap system kepercayaan yang bermuatan elemen dasar. Akidah disini berarti kepercayaan, terdapat pada bait pertama baris kedua dan bait kedua baris ketiga dan empat yang bermakna kepercayaan hambanya pada takbir, doa, dan pernyataan pasrah akan membantunya menyelesaikan masalah kehidupan.

Syariat adalah aspek yang melihat dari sudut pandang sebagai sistem yang berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Syariat disini berarti pada fungsi agama. Terdapat pada bait kelima dalam puisi. Pada bait ini bermakna bahwa fungsi agama akan membantu kita dalam mengutuhkan semua permasalahan yang terpecah. Fungsi agama akan membantunya dengan cara memerintahkan untuk bersujud yang identik dengan bersembahyang. Hal ini terdapat juga dalam salah satu hadis yang mengatakan "Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, 'Momentum terdekat seorang hamba dan Tuhannya adalah ketika sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa saat itu,'" (HR Muslim, Abu Dawud, An-Nasa'i)

Akhlak adalah aspek yang melihat dari sudut pandang yang menjadi satu kesatuan dalam ajaran agama islam. Akhlak disini berarti dengan perbuatan yang menyatukan. Hal ini terdapat pada bait keenam dalam puisi. Bermakna sembahyang yang identic dengan berdoa disebuah tempat yang rahasia, yang tidak ada ruang dan waktu, dan yang tidak bisa diceritakan kepada siapapun. Rumah rahasia disini bisa diartikan sebagai doa. Doa sifatnya luas dan tidak ada batasan dalam hal apapun juga tidak bisa ceritakan kepada siapapun karena doa adalah urusan pribadi antara hamba dan tuhannya. Hal ini tercermin pada baris ketiga dan keempat yang memiliki makna doa tidak ada bentuk fisiknya, doa juga bukan sebuah tempat yang bisa di kunjungi atau mengunjungi maka dari itu doa tidak memiliki ruang dan waktu, doa terbuka bebas bagi siapapun yang ingin berdoa, dan doa juga tidak bisa di kisahkan pada orang lain karena sifatnya yang pribadi.

Dengan demikian maka kajian dari aspek aspek keagamaan dalam puisi "Ketika Engkau Bersembahyang" karya Emha Ainun Najib mengandung aspek keagamaan Akidah sebagai kepercayaan, Syariat sebagai fungsi agama, dan Akhlak sebagai doa. Puisi karangan Emha Ainun Najib ini berhasil memotret kehidupan umat beragama dengan makna hakikat kehidupannya sehingga dengan dibuat nya artikel ini dapat memberikan padangan yang lebih luas lagi tentang makna kehidupan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun