Mohon tunggu...
Nyi Ajeng Ketty
Nyi Ajeng Ketty Mohon Tunggu... -

no matter what happens in life, be good to people.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Deeleman: Delman, Dog Car: Dokar (Uniknya Lidah Orang Indonesia)

24 Desember 2012   05:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:07 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1356326768319330504

Pada Hari Minggu ku turut ayah ke kota naik delman istimewa ku duduk di muka Ku duduk samping pak kusir yang sedang bekerja mengendarai kuda supaya baik jalannya Hei! Tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk Tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak suara s'patu kuda

Taraaaa!!! Pada hari minggu kemarin saya berjalan kaki di sekitaran Cempaka Putih untuk mencari makan, kemudian saya melihat delman di hadapan saya. Kedengarannya biasa, tapi keberadaan delman di kota besar seperti Jakarta ini lah yang membuatnya tidak biasa. Apakah pada jaman sekarang dan pada kota seperti Jakarta ini masih banyak orang yang menaiki dan mengendarai delman? Jawabannya mungkin hanya sekitar 1%. Kita bisa melihat delman di Jakarta ini mungkin di sekitaran Monas, Taman Mini, Menteng, atau sekitaran Pulo Mas. Berbeda halnya di Jogja, Delman dapat ditemui di sekitaran jalan malioboro dan masih terus dilestarikan.

Kenapa alat transportasi ini punah di kota sebesar Jakarta ini? Ya hanya satu alasannya, karena jalannya lambat dan kotoran kuda yang berceceran di jalan lah yang membuatnya mudah ditinggalkan. Karena saya penasaran dengan alat transportasi ini, akhirnya saya berbincang sedikit pada pak kusir, kira-kira seperti inilah percakapannya:

Saya :Pagi paak!

Kusir :Pagi neng!

Saya : lagi apa pak?

Kusir : ini lagi nunggu istri saya ngambil barang mau balik ke rumah..

Saya : ooh gitu..

Kusir : neng ngapain?

Saya : saya mau beli makan pak.. hehehe

Kusir : ooh, makan neng biar gemuk anak jaman sekarang kurus2 ga keurus

Saya : hahahaha.. pak , delman di sini dikit ya?

Kusir : ia neng, banyak nya mah kalo lagi ada acara seperti kemaren

Saya : acara apa tuh?

Kusir : acara nya pak jokowi..

Saya : ooh.. hahahaha pak kok di sini namanya delman ya?

Kusir : loh ga tau juga.. di jogja malah namanya andong

Saya : kalo di kota saya di palu namanya dokar

Kusir : lah bahasa Indonesia namanya beda2 ya

Saya : hahahaa ia padahal bentuknya sama..

Dan setelah urusannya selesai, akhirnya pak kusir pun pergi.

Ketika saya balik, saya masih penasaran kenapa sang kusir sendiri tidak tahu asal muasal nama alat transportasi tersebut. Akhirnya saya langsung mencari tahu mengenai alat transportasi itu sendiri melalui intenet. Ternyata alat transportasi kuda itu bernama Delman. Nama tersebut di ambil dari nama penemunya yaitu Ir Charles Theodore Deeleman (1823-1884) yang merupakan seorang insinyur pada masa Hindia Belanda. Saya masih penasaran kenapa di Jogja di namakan andong dan di palu namanya dokar. Ternyata istilah dokar di ambil dari bahasa inggris yaitu dog car, bisa di artikan kendaraan yang di tarik oleh anjing. Dan andong, saya hanya mendapatkan pengertiannya yaitu kereta kuda yang beroda empat yang berasal dari Yogyakarta. Yang membedakan delman/dokar dan andong adalah keberadaan rodanya. Delman/dokar hanya mempunyai dua roda, sedangkan andong mempunya empat roda. Dan penggunaannya sama, sama-sama di kendarai oleh kusir. Dan rodanya terkadang menggunakan roda, atau ban mobil.

Deeleman jadi delman, dog car jadi dokar, itulah uniknya lidah orang Indonesia :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun