Mohon tunggu...
Ajeng Kenya
Ajeng Kenya Mohon Tunggu... Mahasiswa - UPN Veteran Yogyakarta

Saya adalah mahasiswi UPN Veteran Yogyakarta jurusan Hubungan Internasional Semester 5 yang senang bergaul dan bersosialisasi dengan orang lain untuk belajar hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diplomasi Lingkungan Indonesia Melalui Rencana Aksi Nasional (RAN) dalam Menangani Sampah Laut

10 Juni 2023   00:38 Diperbarui: 12 Juni 2023   08:10 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adanya propaganda dan komitmen serius yang dilakukan oleh Indonesia secara konsisten menghasilkan dikenalnya RAN sebagai sebuah bentuk program yang diprediksi memiliki peluang keberhasilan yang tinggi dalam upaya penanggulangan sampah plastik di tingkat domestik sehingga Indonesia memperoleh bantuan dana ataupun ekonomi dari USAID dan Word Bank demi suksesnya rancangan agenda tersebut.

Propaganda RAN menunjukkan adanya keberhasilan terhadap diplomasi lingkungan Indonesia, dimana kesepakatan Rencana Aksi Nasional (RAN) sukses dinegosiasikan setelah adanya ASEAN Summit ke-34 di Thailand dan menjadi acuan kerangka bagi Rencana Aksi Regional (RAR) yang juga berfokus dalam penanganan masalah sampah plastik laut dengan Indonesia sebagai inisiator utama dikawasan Asia Tenggara.

Diplomasi lingkungan Indonesia melalui Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk mengatasi masalah pencemaran sampah plastik laut memberikan keuntungan bagi diplomasi Indonesia. Indonesia sebagai negara yang peduli terhadap lingkungan dan berkomitmen untuk memecahkan masalah global yang mendesak. Tindakan nyata untuk mengurangi sampah plastik akan memperkuat reputasi Indonesia, meningkatkan citra atau national brandingnya di mata negara lain, organisasi internasional, dan masyarakat internasional yang lebih luas. 

RAN, sebagai alat diplomasi yang berhasil diperkenalkan dalam RAR di tingkat regional ASEAN melalui propaganda dan negosiasi di forum regional dan internasional, menunjukkan upaya Indonesia dalam kepentingannya untuk memperkuat branding nasional sebagai negara yang memiliki kapabilitas yang baik dan siap untuk menjadi poros maritim dunia. Implementasi RAN dapat memperkuat kerja sama bilateral Indonesia dengan negara lain untuk bersama-sama menyelesaikan masalah pencemaran plastik laut. Pertukaran pengetahuan, teknologi, dan sumber daya membangun hubungan yang lebih baik dengan negara-negara mitra dan mendapat dukungan untuk menyelesaikan masalah ini. Ketiga, diplomasi lingkungan melalui RAN dapat memperkuat peran Indonesia sebagai pemimpin regional dalam penyelesaian masalah sampah plastik laut di kawasan Asia Tenggara. Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara tetangga dan membujuk mereka untuk mengambil langkah serupa yang memperkuat peran Indonesia sebagai pemimpin regional dalam isu lingkungan. 

Peluncuran RAN membuka peluang kerja sama internasional yang lebih luas untuk mengatasi masalah sampah plastik laut. Dengan berpartisipasi dalam forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan International Maritime Organization (IMO), ASEAN, Indonesia dapat berbagi pengalaman, membangun konsensus global, dan menciptakan kerangka hukum yang lebih kuat untuk menyelesaikan masalah ini. Upaya pengurangan sampah plastik laut melalui RAN akan menjaga kelestarian lingkungan Indonesia. Ini melindungi keanekaragaman hayati, memelihara ekosistem laut yang sehat dan mendukung kegiatan ekonomi berkelanjutan seperti pariwisata dan perikanan.

Dengan demikian, diplomasi lingkungan Indonesia melalui Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk mengatasi masalah sampah plastik laut memberikan manfaat penting bagi diplomasi Indonesia, antara lain meningkatkan citra internasional, memperkuat hubungan bilateral, kepemimpinan regional, serta membangun dan mempertahankan Kerjasama internasional. ketahanan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun