Mohon tunggu...
Ajeng Kania
Ajeng Kania Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru di SD yang sedang asyik menemani bayi mungilnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konkernas IV/2012 PGRI: Sayonara Bandung, Sampai Jumpa di Mataram 2013

29 Januari 2012   03:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:20 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_158909" align="aligncenter" width="600" caption="Bersama Pak Tumpak Silitonga (Ketua PGRI Kab. Simalungun, Sumut) satu pemenang  doorprice tiket gratis Jakarta-Medan"]Pak Irman Gusman (Ketua DPD RI) mengucapkan"paturay tineung" Konkernas IV kepada Pak Lex Laksamana (Sekda Prov. Jabar) disaksikan Pak Sulistiyo (Ketum PGRI) dan Pak Wahyudin Zarkasih (Kadisdik Jabar) sebelum meninggalkan Kompleks Gedung Sate (Sabtu, 28/1)

Gerumbul awan menutupi bulan sabit malam tadi.  Sesekali gerimis membasahi kota Bandung membuat aspal di jalan-jalan licin.  Tapi tak menghalangi kehangatan dan kekhidmatan acara penutupan Konkernas IV/2012 PGRI Masa bakti XX ini di Aula Barat, Gedung Sate Jl. Diponegoro Bandung.

Hadir dalam acara penutupan malam tadi, Ketua DPD RI, Bapak H. Irman Gusman, Bapak H. Lex Laksamana (Sekda Jabar mewakili Gubernur), Bapak H. Wahyudin Zarkasih (Kadisdik Jabar), tentu sang empunya hajat, Bapak H. Sulistiyo (Ketua Umum PB-PGRI) dan Bapak H. Edi Parmadi (Ketua PGRI Jawa Barat) dan sejumlah undangan. Acara berlangsung didahului jamuan makan malam dan  diselingi pentas seni.  Di akhir acara,  salah satu sponsor perusahaan penerbangan  Sriwijaya Air memberikan doorprice 10 tiket cuma-cuma kepada beberapa peserta dan pengurus besar dari 8 propinsi.

Sebelumnya peserta tiba di Kompleks Gedung Sate pukul 17.00 WIB.  Mereka melampiaskan kepenasaran berfoto ria di sekitar kompleks gedung yang didirikan tanggal 27 Juli 1920 ini.  Gedung kokoh yang eksotis ini, di mana batu pertamanya diletakkan oleh Johana Catharina Coop, putri sulung Walikota Bandung B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia saat itu, sayang untuk dilewatkan dokumentasinya.

13278060701961418202
13278060701961418202
[/caption]

Jawa Barat,  tuan rumah

Konkernas IV Tahun 2012 dibuka secara resmi oleh Bapak H. Marzuki Alie (Ketua DPR RI) pada hari Kamis, 26 Januari 2012 pukul 20.00 WIB di Hotel Savoy Homan Bandung. Hadir dalam kesempatan ini Bapak Syawal Goeltom (Kepala Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu Kemendikbud, mewakili Mendikbud), Bapak H. Ahmad Heryawan (Gubernur Jabar), Kabareskrim Polri, dan sejumlah undangan serta sesepuh PGRI.

Berdasarkan keterangan Ketua Pelaksana, sekaligus Ketua PGRI Jawa Barat yang kali ini menjadi tuan rumah, Bapak H. Edi Parmadi, Konkernas keempat di masa bakti XX ini sedianya bakal digelar di Mataram (NTB), akan tetapi PGRI Jawa Barat meminta lebih dahulu, sehingga Konkernas terakhir di masa bakti ini bakal kembali digelar di kota ditunjuk sebelumnya.

[caption id="attachment_159329" align="aligncenter" width="604" caption="Sambil menanti acara penutupan, panitia pelaksana KOnkernas memanfaatkan rehat sejenak berpoto ria  di areal Taman Kompleks Gedung Sate."]

13279621831183815469
13279621831183815469
[/caption]

Sementara Ketua Umum PB-PGRI, Bapak H. Sulistiyo dalam sambutannya menyatakan, saat ini guru PNS yang sudah tersertifikasi dan memperoleh tunjangan profesi hidupnya jauh lebih sejahtera. Tetapi di sisi lain, implementasinya menyebabkan guru banyak memperoleh tekanan, penganiayaan, siksaan psikis bahkan pelecehan profesi.  Seperti ditunjukkan beberapa kepala daerah lebih kejam memindahkan dan memutasi guru sewenang-wenang, jauh  dari sistem kepegawaian dan akademik. Begitupula peraturan pembinaan guru sering tidak berbasis kondisi nyata guru baik kemampuan atau geografis, seperti uji kompetensi seleksi calon peserta sertifikasi dikhawatirkan menimbulkan tekanan batin atau jumlah jam mengajar dan pengumpulan angka kredit untuk kenaikan pangkat, dll cenderung sulit dipenuhi membuat guru diminta untuk sabar dan tangguh.

Pak H. Sulistiyo juga menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Kementrian Agama, yang telah menyatakan bahwa di Kementrian Agama tidak ada organisasi lain kecuali PGRI.

Kegiatan Konkernas ini didahului Pengesahan Jadwal Acara dan Tata Tertib Konkernas IV dilanjutkan dengan Laporan PB PGRI Masa Bakti XX tentang Pelaksanaan Program Tahun 2011 dan Pengantar Program PGRI Tahun 2012. Selanjutnya, Laporan Pandangan Umum Pengurus PGRI Provinsi yang dilanjutkan dengan Tanggapan Pengurus Besar atas materi tersebut.

13278084901594246993
13278084901594246993
Audiensi PB-PGRI dan Mabes Polri, upaya melindungi profesi guru (dok: pb-pgri)

Secara maraton peserta konferensi terbagi komisi-komisi yakni Komisi A (Organisasi) yang membahas strategi dan konsolidasi kepengurusan berikut keanggotaan, Komisi B (Program Kerja) merumuskan program kerja PGRI di tahun 2012 berkaitan dalam meningkatkan profesionalisme guru dan memperjuangkan sistem renumerasi guru, membantu guru (honorer/GTT) memperoleh hak-haknya dengan standar gaji minimal, memperjuangkan sertifikasi/nasib  bagi GTT, kerjasama dengan mitra dalam dan luar negeri, pembinaan profesi guru, dan lain-lain serta  Komisi C membahasa keuangan dan  Komisi D  merumuskan pernyataan sikap PGRI atas kondisi politik nasional dan perkembangan pendidikan nasional. Adapun Komisi E (Khusus, membahas Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) dan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) dalam memberi perlindungan bagi guru dalam menjalankan tugas profesinya.

13278089331744436010
13278089331744436010
Pak H. Sulistiyo bersama Pak H. Suryadharma Ali (Menteri Agama) dok.pb-pgri

Selain itu, peserta mendapat pengayaan wawasan dalam ceramah umum oleh Pak Prof. Imam B. Prasojo tentang Memahami Jaringan Pengedar Tembakau dan Rokok: Upaya Penyelamatan Bangsa, dilanjutkan "sharing" keorganisasian dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang dibawakan oleh Pak Dr. Eddi Junaidi,Spog., SH., M. Kes Koordinator Program PB IDI periode 2009-2012, dan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkoinfo), Bapak Ir. H. Tifatul Sembiring memberikan materi berkaitan perlunya guru melek ICT sehingga dengan sosial media itu, guru bukan saja bertugas mencerdaskan, tapi mendidik dengan hati budi pekerti.

Konkernas IV/2012 menghasilkan pernyataan sikap yang ditandatangai Ketua Umum dan Sekjen, yang pertama menyikapi perkembangan politik nasional yaitumendesak pemerintah untuk secara konsisten memberantaskorupsi danhimbauan keteladanan ditujukkan oleh para elit, menata media massa sebagai elemen pendidikan masyarakat yang mencerdaskan, disamping itu mendesak pemda-pemda untuk menjadikan pendidikan sebagai bagian utamastrategi pembangunan ekonomi dan kebudayaan bangsa; PGRI juga memandang penting perlunya mengangkat seorang staf khusus presidendalam menyelesaikan berbagai isu dan mengontrol implementasi kebijakan di bidang pendidikan dan kebudayaan, kemudian menolak RUU Pendidikan Tinggi disahkan menjadi Undang-Undang, karena berpotensi menyebabkan diskriminasi PTN dan PTS. Selain itu, mendesak agar pemdadalam mengangkat pejabat di bidang pendidikanmempersyaratkan kompetensi relevan dan tidak menjadikan guru sebagai alat politik.

13278091371975305756
13278091371975305756
Sayonara Kota Bandung: Semoga Berkenan dan Berkesan (dok pri)

Yang kedua, berkaitan dengan perkembangan  pendidikan nasional, PGRI mengapresiasi Pemerintah yang telah menaikan dana BOS, kemudian memandang perlu Mendikbud mengkaji ulang sistem UN, dan bagi guru pentingnya organisasi profesi. PGRI pun mendesak pemerintah mempercepat proses sertifikasi guru serta memperbaiki prosedur pembayaran tunjangan profesi selama ini tersendat-sendat.Selain itu meningkatkan rintisan wajib belajar dari 9 menjadi 12 tahun, meningkatkan kinerja, profesionalisme dan daya saing guru dan bantuan operasional untuk pendidikan usia dini/TK, mengevaluasi RSBI, perlunya PP tentang penyelesaian tenaga honorer dan PP tentang tenaga tidak tetap serta perlunya keteladanan figur-figur tokoh dalam pendidikan berbudaya dan berkarakter.

Sesuai jadwal, peserta chek out dari Hotel Savoy Homan hari Minggu, pukul 12.00 WIB.  Tetapi ada sebagian peserta memilih memperpanjang hingga hari Selasa untuk menikmati suasana dan keindahan kota yang dijuluki Parijs van Java atau Europe in de Tropen ini dan pesona alam  lingkungan Bandung sekitarnya.

Sayonara Kota Bandung, Sampai Jumpa  (wait and see in  Mataram 2013)

Semoga Berkenan dan Berkesan selama tinggal di kota kembang ini.

*) Disajikan oleh Ajeng Kania, Anggota Seksi Infokom Panpel Konkernas IV/2012 PGRI sekaligus Kru Peliput Majalah Suara Daerah PGRI Jawa Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun