Mohon tunggu...
Ajeng Gendis
Ajeng Gendis Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Money

Prospek Perdagangan Komoditas Pertanian Indonesia di Pasar Dunia

14 Oktober 2021   20:39 Diperbarui: 14 Oktober 2021   21:18 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ASEAN Merchandise Trade Statistics Database, 2020

Penurunan nilai surplus neraca perdagangan sub-sektor perkebunan terutama akibat langsung dari menurunnya harga dunia minyak sawit dan beberapa produk perkebunan lain yang diekspor Indonesia dan juga adanya penurunan volume produksi pada sektor perkebunan.

Berdasarkan rata-rata nilai ekspor tahun 2016-2020, diketahui sepuluh produk ekspor perkebunan yaitu kelapa sawit, karet, kakao, kopi, kelapa, lada, tembakau, teh, pala, dan kacang mede. Secara agregat perkebunan maupun kesepuluh produk perkebunan tersebut, nilai ekspornya cenderung turun. 

Hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi penurunan kinerja perdagangan dari sub-sektor perkebunan selama tahun 2016-2020. Banyak faktor diduga menjadi penyebab penurunan kinerja ekspor produk perkebunan, antara lain menurunnya kapasitas produksi dan daya saing produk di pasar tujuan ekspor.

Meningkatnya defisit neraca perdagangan produk tanaman pangan, hortikultura dan peternakan, serta menurunnya surplus neraca perdagangan produk perkebunan harus dicermati dan diantisipasi. Situasi ini jelas bertolak belakang dengan target pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional secara berkualitas dan berkelanjutan dengan memacu surplus neraca perdagangan.

Dalam perdagangan produk pertanian Intra-ASEAN tahun 2020, Indonesia terlihat unggul dibandingkan dengan negara anggota ASEAN lainnya, terlihat dari total nilai perdagangan pertanian, besarnya nilai ekspor dan relatif kecilnya nilai impornya. Sebagaimana diuraikan diatas, keunggulan ekspor Indonesia terletak di sub-sektor perkebunan.

Tabel 2. Nilai dan Neraca Perdagangan Produk Pertanian Intra-ASEAN, 

Sumber: ASEAN Merchandise Trade Statistics Database, 2020
Sumber: ASEAN Merchandise Trade Statistics Database, 2020

Catatan: Produk pertanian mencakup: edible vegetables (HS 07), edible fruits and nuts, peels of citrus fruits and mellons (HS 08), coffee, tea, mate and spices (HS 09), cereals (HS 10), products of milling industry (HS 11), oil seeds and oleaganeous fruits, seeds and fruits (HS 12), animal & vegetable fats and oils (HS 15), preparators of meat, of fish or crustaceans (HS 16), preparatos of vegetables, fruits and nuts (HS 20).

Pada tahun 2020, seperti tertera pada Tabel 2, dari total nilai ekspor produk pertanian Intra-ASEAN sebesar USD 12,56 miliar, nilai ekspor Indonesia sebesar USD 3,78 miliar atau dengan pangsa 30,1%, disusul Vietnam dengan nilai ekspor sebesar USD 2,56 miliar (20,4%), Thailand dengan nilai USD 2,16 miliar (17,3%) dan Malaysia dengan nilai ekspor USD 2,12 milyar (16,9%).

Total nilai impor produk pertanian Intra-ASEAN tahun 2020 sebesar USD 11,7 miliar, dimana Malaysia menjadi importir utama dengan total nilai impor sebesar USD 2,45 miliar (20,8%), Filipina sebesar USD 2,11 miliar (17,9%), Vietnam sebesar USD 1,91 miliar (16,3%), dan Thailand sebesar USD 1,75 miliar (14,9%). Nilai impor Indonesia relatif lebih kecil dibandingkan kelima negara ASEAN tersebut, yakni sebesar USD 603,65 juta dengan pangsa 5,1%.

Perkembangan kinerja ekspor-impor diatas menggambarkan orientasi ekonomi dan tingkat daya saing ekspor antar negara. Secara total, besarnya nilai dan laju perdagangan (ekspor-impor) Singapore, Malaysia, dan Thailand, menggambarkan bahwa ketiga negara ASEAN ini lebih mengandalkan perdagangansebagai sumber pertumbuhan ekonominya dibandingkan Indonesia dan negara ASEAN lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun