Mohon tunggu...
Fahira Pambajeng Damayanti
Fahira Pambajeng Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah seorang mahasiswa yang bersemangat dan berkomitmen dalam menjalani pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan fokus utama pada jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Saya percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih baik, dan saya berharap dapat memberikan kontribusi positif melalui pengetahuan dan keterampilan yang saya peroleh selama studi. Selain itu, saya memiliki ketertarikan yang besar di dunia kepenulisan. Saya senang mengekspresikan ide dan pemikiran saya melalui tulisan, dan saya percaya bahwa melalui tulisan, saya dapat menyebarkan ide-ide yang inspiratif dan memotivasi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Mukmin Sejati, Sasaran Utama Dakwah Islam

20 Juni 2024   14:44 Diperbarui: 20 Juni 2024   15:14 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Syamsul Yakin - Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Fahira Pambajeng Damayanti - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 

Sasaran dakwah selanjutnya adalah mendorong kaum muslim untuk menjadi mukmin sejati. Dakwah harus bertujuan untuk mengubah mereka agar memiliki keimanan yang kuat kepada Allah, malaikat-Nya, rasul-Nya, dan kitab-Nya.

Makna "muslim" dapat dipahami melalui ayat suci Al-Quran, "Wahai Tuhan kami, jadikanlah kami berdua, orang-orang Islam (yang berserah diri) kepada-Mu dan jadikanlah daripada keturunan kami, umat Islam (yang berserah diri) kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami syariat dan cara-cara ibadah kami dan terimalah tobat kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima tobat, lagi Maha Mengasihani" (QS. al-Baqarah/2: 128). Ayat ini menunjukkan bahwa menjadi muslim berarti menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT, mematuhi syariat-Nya, dan menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan-Nya.

Dalam terminologi Al-Qur'an, orang beriman didefinisikan sebagai, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal" (QS. al-Anfal/8: 2).

Tidak cukup hanya dengan hati yang bergetar dan iman yang bertambah, orang-orang beriman adalah mereka yang "melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia" (QS. al-Anfal/8: 3-4).

Dengan demikian, berdakwah kepada kaum muslim berarti mendorong mereka untuk menjalankan rukun Islam, yaitu salat, zakat, puasa Ramadhan, dan haji bagi yang mampu. Proses ini merupakan transformasi dari sekadar berlabel muslim menuju menjadi mukmin yang beriman dengan sepenuh hati. Inilah tugas utama para dai yang ingin membawa perubahan positif dalam kehidupan umat.

Nabi Muhammad SAW memberikan ciri-ciri orang beriman. Pertama, "Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata yang baik atau diam" (HR. Bukhari dan Muslim). Kedua, "Orang yang beriman mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri" (HR. Bukhari dan Muslim). Ketiga, "Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya" (HR. Bukhari dan Muslim).

Iman sejati bukan hanya sekadar ucapan, Allah SWT berfirman, "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji?" (QS. al-Ankabut/29: 2). Seorang mukmin yang berhasil melewati ujian iman akan mencapai derajat yang lebih tinggi, yaitu menjadi seorang muhsin. Muhsin adalah seorang muslim yang memiliki keteguhan iman yang kuat dan senantiasa baik dalam perilaku lahir dan batinnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun