Sebagai ganti tiket gratis, pengunjung diminta untuk memfollow Instagram @sonobudoyo dan @klubdiymenonton. Apabila kompasianer memang sangat suka dengan film, Instagram @klubdiymenonton pasti akan sangat menarik perhatian kompasianer. Karena ada banyak informasi-informasi tentang menonton film daerah yang dibagikan di akun tersebut.
Berikutnya kompasianer akan diberikan tag nomor untuk mengganti alas kaki yang kompasianer gunakan dengan alas kaki yang telah disiapkan Bioskop Sonobudoyo. Kompasianer bisa menaruh sandal atau sepatu yang kompasianer gunakan di rak nomor sesuai tag yang telah diberikan.
Sebelum masuk ruangan bioskop, staff akan menanyakan apakah pengunjung membawa makanan atau minuman. Yang kemudian jika membawa, makanan atau minuman tersebut bisa dititipkan diluar, yang nanti ketika film telah selesai bisa diambil kembali.
Pengunjung dipersilahkan untuk memilih kursi yang diinginkan. Namun, ketika sudah memilih satu kursi, tidak boleh untuk pindah ke kursi lainnya. Karena Bioskop Sonobudoyo memberlakukan protokol kesehatan yang cukup ketat.
Sebelum film dimulai, akan ditayangkan profil singkat Bioskop Sonobudoyo yang menampilkan tari-tarian wayang orang. Setelah itu, lampu bioskop dimatikan. Dan staff akan memberitahu tata tertib yang berlaku selama penayangan film, seperti dilarang makan dan minum, dilarang berpindah kursi, dilarang berisik, dilarang mengambil foto dan video dari film yang akan ditayangkan, dan apabila pengunjung ingin mengambil dokumentasi, bisa diambil setelah film selesai ditayangkan ataupun saat baru masuk ke dalam ruangan bioskop.
Kali pertama saya ke Bioskop Sonobudoyo, saya menonton film yang berjudul "Jenang Keju" sebuah film fiksi yang menghibur dan mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan, karena sebenarnya perbedaan itu bisa jalan beriringan. Saat itu saya menjadi pengunjung pertama di hari itu, mungkin karena saya mengambil jam tayang 16.00 WIB dan di hari kerja.
Meskipun pengunjungnya hanya 1 orang, mereka tetap professional dengan menayangkan film yang sudah dijadwalkan tepat pada waktunya. Karena kebetulan saat itu, hanya saya saja yang datang berkunjung. Kemudian dipertengahan film, pengunjung lain baru berdatangan.
Kali kedua saya ke Bioskop Sonobudoyo, pengunjungnya lumayan ramai. Kursi-kursi hampir terisi penuh. Mungkin karena kali ini saya mengambil jam tayang pada pukul 17.00 WIB dan pada hari weekend. Film yang ditayangkan saat itu adalah film dokumenter "Di Kaliurang". Film yang menceritakan kisah orang-orang yang sudah lama berada di Kaliurang dengan tempat yang mereka tinggali.
Setelah film selesai, pengunjung dipersilahkan keluar ruangan dan mengganti alas kaki. Silahkan mengambil kembali makanan atau minuman yang tadi dititipkan diluar. Jika pengunjung belum puas menonton film yang pertama, pengunjung dipersilahkan untuk menonton lagi film pada jam tayang berikutnya.