Kulari Ke Pantai, merupakan film anak-anak dan keluarga keluaran tahun 2018 yang diproduksi oleh Miles Film, disutradarai oleh Riri Riza dan diproduseri Mira Lesmana.Â
Film ini bercerita tentang perjalanan dua saudara sepupu yang memiliki kepribadian berlawanan. Dalam perjalanan, mereka mendapat kejutan-kejutan dan kejadian yang tidak terduga. Akankah mereka berdua bisa menyesuaikan diri antar satu sama lain? Dan bisa saling menghargai perbedaan diantara mereka? Mari kita ikuti cerita mereka.
Sam -- (diperankan oleh Maisha Kanna), anak perempuan pemberani, suka berpetualang, dan hobi berselancar. Asal Rote, Nusa Tenggara Timur. Di hari libur panjang sekolahnya, dia bersama ibunya -- Uci (diperankan oleh Marsha Timothy) berencana melakukan perjalanan darat yang menyenangkan dimulai dari Jakarta dan berakhir di pantai G-land Banyuwangi, untuk menemui Surfer idola Sam, Kailani Johnson.
Film dibuka dengan pulangnya Sam dari sekolah, menandakan hari liburnya telah tiba. Setelah berganti baju renang, Sam pun mengendarai sepeda dengan membawa papan seluncur menuju pantai dekat rumahnya untuk berselancar.
"Dari Jakarta ke Temanggung, lalu turun ke pantai, Watukarung di Pacitan. Lalu, ke Blitar istirahat sebentar, lalu ke Bromo tempat saya melihat matahari terbit. Tetapi dari atas gunung, bukan di pantai. Lalu turun lagi lewat Jember, langsung ke G-land tempat saya akan berjumpa dengan Kailani Johnson." Begitulah alur perjalanan Sam dan ibunya yang dia ujarkan sembari duduk di pantai bersama ayah dan ibunya.
Jakarta. Sam, ibu dan ayah sudah sampai di rumah grandma untuk merayakan ulang tahun grandma bersama para saudaranya. Namun beberapa perlakuan kurang mengenakkan dialami oleh Sam dan keluarganya. Grandma mengomentari fisik Sam seperti rambut Sam yang pirang karena terbakar matahari, sampai kulit Sam yang kian menggelap.
Happy -- (diperankan oleh Lil'li Latisha) . Saudara sepupu Sam yang seumuran dengannya. Anak perempuan berambut panjang berponi, cantik, berkulit putih, yang lebih suka menggunakan Bahasa Inggris ketika berbicara. Dan selalu update dengan kehidupan masa kini. Diapun menolak memeluk Sam ketika Sam ingin memeluknya, karena menurutnya tangan Sam kotor.
Pada malam pesta ulang tahun grandma. Ayah Sam -- (diperankan oleh Ibnu Jamil) pun seperti dijauhi oleh saudara-saudara yang lain. Tidak sampai disitu, ketika Sam memberikan gelang yang dia buat sendiri untuk saudara-saudara sepupunya, Happy kembali berulah. Dia mengatakan kalau gelang yang Sam berikan kualitasnya jelek. Dan mengatakan kalau Rote adalah tempat terpencil. Dia juga mengatakan kalau Sam adalah anak kampung.
Ibu Happy yang melihat kelakuan Happy punya rencana untuk menyuruh Happy untuk ikut Sam dan ibu Sam dalam perjalanan mereka. Agar Happy kembali dekat dengan Sam, karena mereka dahulu adalah sahabat dekat. Setelah melalui pergulatan yang panjang antara mereka, akhirnya Happy jadi ikut dalam perjalanan.
Perjalanan mereka dimulai. Dalam perjalanan mereka bertemu dengan karakter-karakter unik dan lucu. Juga pengalaman baru yang menyenangkan. Seperti di Cirebon saat mereka singgah untuk makan sate.Â
Pedagang sate tersebut berjoget ria diiringi musik sembari menyiapkan pesanan satenya. Sesampainya di Temanggung pun mereka berjumpa dengan Mukhidi -- (diperankan oleh Dodit Mulyanto) pengelola Homestay yang akan mereka tinggali, yang suka berteriak-teriak ketika berbicara dan seringkali salah dengar dengan apa yang dikatakan lawan bicaranya.
Kepedulian satu sama lain antara Sam dan Happy mulai muncul. Dimana saat Sam yang banyak tingkah dan hiperaktif ketika memakan atau meminum sesuatu yang mengandung gula yang tinggi.Â
Happy masih sabar menghadapinya walaupun sedikit tertekan. Begitupula ketika kaca mata hitam Happy ditemukan oleh Wahyu -- anak dari Mukhidi, dia tidak ingin mengembalikannya kepada Happy. Sam membela Happy dengan mengajak kelahi Wahyu dan teman-temannya. Mengatakan Wahyu harus mengembalikan kaca mata Happy. Akhirnya Sam menang, dan kaca mata Happy kembali.
Watukarung, Pacitan. Sam dan Happy bertemu dengan Baruna -- anak laki-laki dari teman ibu Sam yang tinggal di Watukarung. Mereka juga bertemu kakak Dani -- bule yang lahir dan besar di Papua. Seorang petualang yang suka bercerita dan bernyanyi ditemani ukulelenya. Mereka berempat menghabiskan waktu di pantai.
Dalam perjalanan menuju Blitar, ban mobil mereka bocor. Lalu mereka bertemu lagi dengan kakak Dani. Karena tujuan mereka sama, akhirnya kakak Dani ikut ke Blitar bersama mereka setelah Ban Mobil di tambal. Setelah dirasa cukup dekat dengan tujuannya, Kakak Dani turun dari mobil dan melanjutkan perjalanannya sendiri.
Happy yang awalnya terlihat tidak peduli dengan perjalanan ini, semakin lama dia semakin menikmati perjalanan ini. Sam dengan kamera polaroidnya pun selalu mengambil foto di moment dan di tempat mereka berhenti. Tapi ada saat dimana Happy dan Sam masih saling berselisih. Mereka masih belum bisa memahami satu sama lain.
Bromo, Malang. Sehabis pulang dari melihat matahari terbit di Bromo, Sam dan Ibunya kembali ke penginapan, namun mereka tidak menemukan Happy. Happy kabur, dia meninggalkan surat yang berisikan dia akan kembali ke Jakarta. Happy marah dengan Sam karena semalam Sam merusak persahabatan Happy dengan temannya di Jakarta, Mia. Ketika Happy sedang berbicara dengan Mia melalui video call.
Ternyata Happy kabur dengan ikut rombongan ordinary girls, girl group yang mereka temui  saat di Bromo. Untung saja ibu Sam menyimpan kartu nama Mama Mela -- manager ordinary girl yang sempat memberikan kartu namanya kepada Ibu Sam karena tertarik merekrut Happy.
Akhirnya setelah beberapa kali mencoba menghubungi ibu Sam, Happy berhasil karena kebetulan bertemu lagi dengan Kakak Dani. Yang mana kakak Dani selalu membawa telepon satelit karena sering pergi ke pelosok-pelosok Indonesia yang susah sinyal. Mereka bertemu dan segera melanjutkan perjalanan menuju G-land.
Dalam perjalanan ke G-land, mereka terhenti di Baluran karena mobil yang mereka tumpangi ada masalah dengan radiatornya dan membutuhkan air. Saat kakak Dani, Sam, dan Happy pergi mencari air, Sam dan Happy melihat anak perempuan yang kesakitan di rumah warga setempat yang memberi mereka air. Melihat gejala dan ciri yang ditunjukkan anak perempuan itu, Happy yakin anak itu sedang sakit radang usus buntu karena dia pernah mengalaminya 2 tahun yang lalu.
Setelah meminta izin dengan Ibu Sam, akhirnya mereka membawa anak perempuan itu ke rumah sakit. Dengan konsekuensi Sam tidak bisa bertemu dengan surfer idolanya, Kailani Johnson di G-land. Sayangnya mobil Ibu Sam masih tidak bisa menyala. Namun untungnya mereka bertemu dengan om Edi dan tante Fifi, pasangan fotografer yang mereka temui di Bromo.
Walaupun tidak bisa bertemu surfer idolanya di G-land, Sam tetap senang dengan perjalanan ini. Happy juga banyak mendapatkan pelajaran dan pengalaman dari perjalanan ini. Jujur, dia sangat menikmati perjalanan bersama sepupunya, Sam. Mereka juga membantu anak perempuan yang harus dioperasi segera karena radang usus buntu.
Di akhir film, sebulan setelah perjalanan Sam dan Happy yang penuh kejutan dan makna. Happy dan keluarganya mengunjungi keluarga Sam di Rote. Hubungan keluarga mereka kian membaik. Mereka sudah bisa memahami dan menghargai satu sama lain. Dan yang paling mengejutkan, ternyata Kailani Johnson datang ke Rote. Hadiah yang dipersiapkan keluarga Happy dan ayah ibu Sam, untuk Sam. Tidak hanya bertemu dengan surfer idolanya, Sam pun bisa berselancar bersama surfer idolanya. Sungguh, ending yang sangat Bahagia.Â
Untuk cerita lengkapnya, kompasianer bisa menonton film ini di platform streaming netflix. Happy Watching!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H