Peranan Stasiun Radio PHB AURI bagi PDRI dinilai sangat berjasa karena telah menemani gerliya pasukan PDRI selama bergerliya di kawasan Sumatera Barat sejak 22 Desember 1948 sampai dengan 10 Juli 1949.
Segala informasi mengenai dunia luar, utamanya yang berasal dari Pulau Jawa dan Kototinggi Sumatera Tengah. Untuk jam kerja dari stasiun radio PHB AURI sendiri berlangsung dari jam 21.00 sampai dengan 04.00 dini hari. Jam kerja tersebut dipilih untuk menghindari disadapnya radiogram-radiogram  yang diterima dan dikirim serta untuk menghindari usaha pihak musuh untuk melacak letak stasiun radio dengan menggunakan alat pengukur radio. Sedangkan, dengan jam kerja dini hari, di siang harinya para pekerja Stasiun Radio PHB AURI menggunakan waktunya untuk beristirahat dan bejalan-jalan di sekitar pedesaan Bidaralam serta membersihkan bekas peralatan sender.
Selama melayani PDRI, PHB AURI sendiri tidak pernah menetap di Bukittinggi, melainkan berkeliling di wilayah-wilayah yang berada di sekitar Sumatera Barat dan tempat yang paling lama digunakan untuk menetap adalah di wilayah Bidaralam. Dengan adanya PDRI dibawah naungan dan kepemimpinan dari Syafruddin, memungkinkan terdapat kepemimpinan terpusat yang kemudia mampu menyatukan kelompok-kelompok pejuang untuk terus melangsungkan perang gerliya yang terdapat di Jawa dan di Sumatra.
Sumber dan Referensi:
Umar Said Noor. Peran Stasiun Radio PHB AURI. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1999.
"Syafruddin Prawiranegara." Profilpelajar.Com. https://profilpelajar.com/Syafruddin_Prawiranegara.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H