Mohon tunggu...
Ajeng DyahKusumasari
Ajeng DyahKusumasari Mohon Tunggu... Freelancer - Stay at home mom

mencintai buku, membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Drama Sekolah Online

31 Mei 2022   11:00 Diperbarui: 31 Mei 2022   11:10 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, Bu Mirna seorang guru yang sibuk menghitung murid di layar zoomnya dan membandingkan dengan daftar nama murid yang ia miliki. Ia bingung jumlah di zoomnya cuman 7 orang padahal di daftar presensi harusnya 10 orang. Ia mengambil Hpnya dan mengetikkan pesan pada aplikasi whatsaap group orang tua murid. "Yuk, yang belum bergabung segera bergabung!"

Kezia yang melihat sekolah onlinenya mulai tak sabar. Ia bertanya pada Bu Mirna, Bu kapan sih kita sekolah lagi? Aku pengen ketemu teman-teman? Nggak enak nih sekolah online? 

Beda lagi dengan kelakuan Ronald yang sedari tadi sibuk memainkan virtual background dan filter yang mengundang gelak tawa tawa teman-temannya. Belum lagi dengan drama para mahmud (mamah muda) dengan anak usia TK nya yang masih memerlukan pendampingan saat sekolah online.

Hal-hal yang diceritakan di atas hanyalah segelintir drama yang mewarnai sekolah online yang dialami oleh murid maupun para pendamping. Kalau kamu? Apa kisah dramamu dengan sekolah oline?

Apa pun itu suatu saat pasti bisa dijadikan sebuah cerita saat masa melepas masker datang. Tak terasa sekolah online sudah berjalan kurang lebih 3 tahun. Bertahun-tahun kita bersekolah dengan saling menjaga jarak. Tak ada lagi mobil jemputan sekolah yang datang. Tak ada lagi nongkrong bersama teman di kantin. Sungguh rindu suasana bersekolah, rindu suara bel sekolah yang memanggil untuk masuk ke kelas.

Kita bersyukur sudah ada PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) yang walaupun rasanya tak sama dengan sekolah pada umumnya tapi cukup mengobati kerinduan akan sekolah. Saat ini memang pilihan sekolah online dikombinasikan dengan PTMT adalah langkah bijaksana mengingat bumi sedang tidak baik-baik saja bahkan belakangan ini muncul varian baru corona yaitu omicron.

Varian baru corona Omicron disebut lebih menular 500 persen daripada virus corona aslinya, SARS-Cov-2, yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, pada 2019 lalu. Hal itu disampaikan Eidemiolog dari Griffifth University Australia, Dicky Budiman, kepada Kompas.com, Sabtu (27/11/2021). 

Tingkat penularan varian omicron adalah 400 kali lebih cepat dibandingkan varian delta. Tentu kita masih ingat beberapa bulan yang lalu varian delta saja yang "hanya" 100 persen tingkat penularannya bisa membuat kasus corona melonjak pesat, lalu bagaimana dengan varian omicron ini yang penularannya 400 persen dari delta dan 500 persen dari covid asli. 

Oleh karena itu, yang bosan sekolah online..tahan dulu ya! Tingkatkan lagi level up kesabarannya! Karena mau nggak mau, suka tidak suka kita masih harus menjalankan sekolah online.

Ada beberapa tips buat kamu biar nggak gampang bosan saat sekolah online.

1. Pilih tempat yang nyaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun