Mohon tunggu...
Angelina R
Angelina R Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Warga Negara Indonesia yang baik hati dan tidak sombong...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Percakapan tentang Laki-laki

9 Desember 2011   10:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:38 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Ga juga seh, tapi tumben lo mau diskusi biasanya lo hanya akan bercerita dan bercerita” kata Yanto lagi. Rani menatapnya gemes

“Oke, apa yang ingin lo tau tentang laki-laki emangnya?” Melihat ancang-ancang Yanto dan Rani akan bertengkar lagi, akupun bersuara

“ Gue bingung sama Rudi. Akhir-akhir ini dia jarang SMS gue,  selalu harus gue yang nge SMS dia, harus selalu gue yang nelpon dia. Apa menurut lo dia punya pacar lain gitu?” kata Rani kemudian

“Kenapa seh perempuan itu selalu berprasangka?” Yanto menjawab pertanyaan Rani. “Mungkin Rudi lagi sibuk banget sama kerjaannya, Possitive thinking aja  lah, Ran. Hadeehh, kiraian lo berdua bertengkar hebat. Cuma karena ga di SMS neh ceritanya sampai lo bilang Rudi brengsek”

“Habis, brengsek banget ga seh ketika elo harus selalu meng SMS cowo lo tanpa pernah sedikitpun dia punya keinginan untuk SMS duluan. Gue kan sakit hati banget jadinya” Rani membela diri.

“Iya tapi karena masalah sekecil itu, lo bilang semua laki-laki brengsek kan ga relevan” omel Yanto.

“Tapi menyakiti hati perempuan dengan cara apapun itu namanya brengsek, To” Rani tak mau kalah

“Udah berapa lama emang dia kaya gitu?” aku bersuara, Yanto masih tidak terima tentang teori Rani tentang kebrengsekan laki-laki dan sepertinya akan dimulai lagi perdebatan mereka yang biasanya panjang

“Sebenarnya sejak dari pertamakali pacaran, Rudi udah kaya gitu seh. Selalu gue yang nge SMS dia” Rani menjawab

“Itu mah, sifat dia yang emang kaya gitu, Ran” Kata Yanto kemudian sepertinya dia sudah memaafkan Rani dan teori brengseknya “Laki-laki itu emang mahluk paling egois, egois yah bukan brengsek”. Rani terlihat bingung

“Lo tau  Theory Freud ga? Dalam teori ini, Freud bilang kalo kepribadian kita itu terdiri dari tiga unsur yaitu; Id, Ego dan Super Ego. Id itu adalah keinginan-keinginan kita, nah kalo super ego itu bisa dibilang adalah hati nurani. Id dan super ego itu sering bertentangan.  Yah iyalah, keinginan kita kadang bertentangan dengan suara hati kan. Nah, disinilah tugas ego. Ego bertugas untuk menyeimbangkan id dan super ego. Ego adalah unsur kepribadian yang bertindak sesuai kenyataan yang ada. Laki-laki itu egonya tinggi itulah mengapa mereka selau bertindak segala sesuatu dengan rasional melihat kenyataan. Beda sama elo perempuan yang super egonya tinggi apa-apa pake perasaan” Jelas Yanto panjang lebar membuat aku dan Rani mengerutkan dahi. Tumben manusia satu ini mengutip pendapat ahli dalam percakapan kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun