Nama gelandang Jerman, Toni Kroos belakangan menjadi perbincangan hangat di dunia sepakbola. Khususnya melalui penampilan apiknya bersama Bayern Muenchen selama dua musim terakhir. Servicenya juga membantu negaranya menjadi Juara Piala 2014 di Brazil lalu.
Bakat Toni Kroos sebenarnya sudah tercium sejak dia masih menjadi pemain U-19 Bayern. Dan negara luar yang mendapat keistimewaan menyaksikan penampilan apiknya untuk pertama kali adalah negara kita, Indonesia tercinta.
Pada tahun 2008, Kroos yang masih berusia 18 tahun, ikut dalam tur pramusim Bayern Muenchen ke Asia, termasuk ke Indonesia. Saat itu, tidak ada yang mengenal Kroos. Pencinta sepakbola saat itu terfokus kepada kiper legendaris FC Holywood, Oliver Kahn, yang akan pensiun pasca tur tersebut. Bintang-bintang lain Bayern yang menjadi “buruan” saat itu adalah mantan kapten Belanda, Mark van Bommel dan pemain Brazil, Ze Roberto.
Dalam pertandingan melawan timnas yang saat itu ditangani Benny Dollo, Bayern menang 5-1. Toni Kroos sendiri mencetak satu gol dan dua assist. Pada pertandingan itu, gol pertama Bayern dicetak bek Brazil, Breno Borges, yang beberapa tahun lalu ditangkap polisi akibat membakar rumahnya sendiri. Adapun Breno kini menjadi pelatih usia U-23 Bayern.
Kiper timnas saat itu, Markus Horisson, juga mendapat “kehormatan” dengan membendung tendangan Kroos, meski reboundnya mampu dimanfaatkan Jan Schlaudraff yang saat itu mencetak hatrick. Adapun Schlaudraff kini membela Hannover 96.
Untuk lebih jelasnya, silahkan melihat link video berikut:
http://www.youtube.com/watch?v=883XTGfQrpc
Kemampuan Kroos mengirimkan assist dapat dilihat pada 1:48 dan 2:44.
Bakat Toni Kroos dalam melepaskan tendangan jarak jauh dapat dilihat 5:48.
Saat itu, Markus Horison mendapat “kehormantan” membendung tendangan Kroos. Kejelian Kroos mencari ruang dan memanfaatkan posisi dapat dilihat pada 6:45.
Pasca pertandingan, tidak ada pemain timnas yang terlalu memburu jersey Kroos. Saat itu dua pemain timnas, Eka Ramdani dan Charis Yulianto terlihat memburu Jersey Mark van Bommel. Seingat saya, Van Bommel justru memberikan jerseynya kepada wasit asal Singapura, Abbas Daud yang memberikan Van Bommel kartu kuning pada pertandingan tersebut.
Dan seingat saya juga, akhirnya Eka Ramdani lah yang bertukar jersey dengan pemain yang mulai musim depan akan mengenakan nomor 8 Real Madrid. Mungkin saja saat itu, Eka Ramdani dalam keadaan "mau tidak mau, dibanding tidak dapat". Tak disangka, nama Kroos justru kini berkibar, sedangkan Eka semakin tenggelam. Apakah Eka masih menyimpan atau tidak, mungkin bisa ditanyakan kepada eks pemain Persib yang kini merumput bersama Semen Padang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H