Pekalongan, Kecamatan Kedungwuni (8/8) -- Mulai tanggal 5 Juli 2020, Universitas Diponegoro menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Sistem KKN periode ini, berbeda dengan periode-periode sebelumnya, yakni KKN yang biasanya dilakukan secara berkelompok kini diganti pelaksanaannya secara mandiri. Oleh karena itu kegiatan KKN periode ini disebut juga "KKN Pulang Kampung".Â
KKN Pulang Kampung ini mengangkat tema Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's).Â
Pada KKN periode ini, mahasiswa diwajibkan membuat dan melaksanakan 2 program kegiatan. A. Jauhar Mahya atau yang akrab disapa Jauhar merupakan salah satu Mahasiswa KKN yang terjun pada periode ini.Â
Program pertama yang dibawakan Jauhar adalah belajar matematika sambil bermain. Telah kita ketahui bahwa pandemi covid-19 ini memengaruhi semua aspek kehidupan, tanpa terkecuali aspek pendidikan.Â
Kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan di sekolah, sekarang harus dilakukan di rumah. Hal tersebut menyebabkan kekhawatiran bagi beberapa orang tua.Â
Mereka mengkhawatirkan anak-anak mereka tidak bisa memahami materi yang diberikan secara daring oleh tenaga pendidik. Terlebih bagi orang tua yang tidak bisa mendampingi secara penuh anak-anaknya dalam kegiatan belajar mengajar. Kekhawatiran tersebut membuat Jauhar prihatin, sehingga menawarkan kegiatan belajar mengajar kepada anak-anak di Kelurahan Kedungwuni Timur.
Kegiatan pembelajaran matematika ini dibagi dalam 2 hari, yakni pada hari Jum'at 27 April 2020 dan 7 Agustus 2020. Pada hari pertama kegiatan, materi yang disampaikan adalah materi terkait perkalian. Dalam menyampaikan materi ini, Jauhar menggunakan alat peraga matematika yang bernama "Batang Napier".Â
Batang Napier merupakan alat peraga matematika yang konsep pemakaiannya dengan menerjemahkan persoalan perkalian menjadi persoalan penjumlahan.
Setelah memberikan materi, Jauhar mengenalkan alat peraga matematika lainnya yang  diberi nama "Altumatika (Alat Tulis Matematika)". Â
Cara bermain alat peraga ini mirip dengan bermain permainan ular tangga seperti biasa, hanya saja setiap pemain diharuskan menjawab soal yang ada dibalik kartu permainan. Soal-soal yang ada dibalik kartu adalah soal-soal matematika materi perkalian.