Dengan berbagai keterbatasan dan kesederhanaan sekolah tersebut kami (Kepala Sekolah dan Staff) menguras otak, tenaga dan fikiran bagaimana merubah sekolah yang diibaratkan debu-debu keicil yang ketika ditiup angin kecilpun bisa beterbangan menjadi permata yang menarik setiap orang yang melihatnya, "yah" kami berjuang dengan amunisi yang ada, mencoba mensejajarkan diri dengan sekolah yang sudah menjadi permata.  Melalui pelatihan-pelatihan komite pembelajaran yang nantinya bisa  membiaskan kepada guru-guru di SMA Al Amin, Program Managemen Office (PMO), Lokakarya, Refleksi, pelatihan Platform Merdeka Mengajar (PMM), melaksanakan Projek Penguatan Profil Pemuda Pancasila atau disebut P5 dan banyak kegiatan lainnya diwadahi dan difasilitatori langsung oleh Kemendikbudristek melalui programnya yaitu Sekolah Penggerak.
SMA Al Amin merupakan sekolah penggerak angkatan kedua dengan Surat Keputusan Kemendikbudristek tahun 2022. dengan tujuan sederhana yaitu untuk menigkatkan mutu sekolah, mutu pendidik dan mutu siswa.
Setelah debu jadi permata tinggal memelihara dan menggosok permata supaya lebih terlihat indah, bagus, menarik dan menyilaukan mata setiap yang memandang dengan menginplemtasikan ilmu pengetahuan  melalui pelatihan-pelatihan Sekolah Pengggerak  tesebut agar lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Mudah-mudahan tulisan ini bisa membuka hati dan membuka mata bagi pembaca dengan  menjadikan sekolah sebagai majlis ilmi sarana ladang ibadah bukan majlis pulusi (bisnis yang berkedok pendidikan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H