Mohon tunggu...
aizzat ammar
aizzat ammar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya adalah orang yang suka berdiskusi apalagi berdiskusi dengan masalah masalah sosial yang ada saat ini ditambah dengan pesatnya perkembangan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengolahan Limbah di Indonesia : Menjaga Lingkungan di Tengah Kemajuan Industri

16 Desember 2024   22:10 Diperbarui: 16 Desember 2024   22:10 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Pengelolaan limbah di Indonesia menjadi tantangan besar seiring pesatnya kemajuan industri dan urbanisasi. Limbah yang tidak dikelola dengan baik berpotensi mencemari lingkungan, merusak ekosistem, dan membahayakan kesehatan manusia. Untuk itu, diperlukan langkah aktif dalam menerapkan strategi pengolahan limbah yang efektif dan berkelanjutan.

Kemajuan industri, meskipun mendorong pertumbuhan ekonomi, juga menghasilkan limbah dalam jumlah besar, baik cair maupun padat. Limbah cair, seperti limbah kimia dan sisa proses manufaktur, harus diolah menggunakan teknologi seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sistem ini secara aktif mengolah limbah cair agar tidak mencemari sumber air, sehingga air yang dilepas ke lingkungan memenuhi standar baku mutu.

Di sisi lain, limbah padat yang dihasilkan oleh aktivitas rumah tangga dan industri, seperti plastik, logam, dan sisa organik, memerlukan penanganan yang cermat. Mengelola limbah padat dengan metode pembakaran atau penguburan dapat mengurangi volume sampah. Namun, pendekatan aktif seperti daur ulang dan pemanfaatan kembali limbah jauh lebih efektif dalam menekan jumlah sampah dan menciptakan nilai ekonomi. Misalnya, plastik bekas dapat diolah menjadi bahan baku industri, sementara limbah organik dapat diubah menjadi kompos.

Kemajuan teknologi juga membuka jalan untuk pengolahan limbah yang ramah lingkungan. Penggunaan mikroorganisme dalam menguraikan limbah organik menjadi kompos atau energi terbarukan menjadi contoh konkret bagaimana teknologi modern dapat berkontribusi. Dengan cara ini, limbah yang awalnya menjadi masalah berubah menjadi sumber daya baru yang bermanfaat.

Selain teknologi, masyarakat memiliki peran aktif yang tidak dapat diabaikan. Pendidikan dan kampanye kesadaran harus digalakkan untuk mendorong masyarakat memilah sampah dari rumah, mengurangi penggunaan produk sekali pakai, dan mendukung program daur ulang. Kesadaran ini menjadi fondasi untuk menciptakan perubahan perilaku yang berkelanjutan.

Oleh sebab itu dengan langkah aktif dan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, pengolahan limbah di Indonesia dapat lebih optimal. Strategi ini tidak hanya menangani dampak limbah dari kemajuan industri, tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan untuk masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun