Mohon tunggu...
Vidya Setyaningrum
Vidya Setyaningrum Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Melihat Penerapan Hukum II Newton dengan Alat Sederhana

18 Desember 2014   20:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:02 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai manusia yang sedang berkembang, peserta didik telah, sedang, dan akan mengalami empat tahap perkembangan intelektual, yakni sensori motor, pra-operasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Untuk peserta didik SMP, umumnya berada pada fase peralihan dari operasional konkrit menuju operasional formal. Ini berarti, peserta didik SMP telah dapat diajak berpikir secara abstrak, misalnya melakukan analisis, inferensi, menyimpulkan, menggunakan penalaran deduktif dan induktif, dan lain-lain, namun seharusnya berangkat/dimulai dari situasi yang nyata dulu. Oleh karena itu, kegiatan pengamatan dan percobaan memegang peran penting dalam pembelajaran IPA, agar pembelajaran IPA tidak sekedar pembelajaran hafalan.

Di dalam pembelajaran siswa SMP, seorang guru dituntut juga untuk memerhatikan tahapan perkembangan kognitif siswa yang berada pada masa peralihan dari tahap operasional konkrit ke operasional formal. Dimana siswa sudah mulai dapat berpikir abstrak namun harus dibantu dengan situasi nyata terlebih dahulu. Berikut adalah salah satu alat sederhana yang dapat membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Rancangan alat sederhana ini berupa katrol yang dipasang pada rangka kayu sehingga dapat berputar dengan bebas. Kemudian mobil-mobilan bekas ditempatkan pada lintasan dan diikat dengan benang kasur. Pada ujung benang kasur lainnya digantungkan pemberat (beban) yang dapat diubah-ubah massanya.

Untuk melihat pengaruh gaya terhadap kecepatan benda, maka pemberat pada ujung tali dapat diubah dengan menambahkan kepingan logam. Sedangkan jika ingin melihat pengaruh massa pada kecepatan benda, maka pemberat pada ujung tali tidak ditambahkan beban, tetapi pada mobil-mobilan diberikan tambahan logam sebagai pemberat.

Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut:

No

F = Berat beban yang digantung (g)

m = Massa mobil + Massa beban (g)

Kecepatan Mobil

1

10 g

Massa mobil

Cepat

2

60 g

Massa mobil

Tercepat

3

10 g

Massa mobil + 50 g

Kurang cepat

Data ini sesuai dengan Hukum II Newton dimana: "Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya."

Atau Hukum II Newton ini dapat dirumuskan secara matematis dalam persamaan:

Keterangan :

a = percepatan (m/s2)

F = gaya (N)

m = massa (kg)

Didalam kehidupan,

Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui fakta bahwa pada saat memindahkan balok akan lebih cepat jika gaya yang diberikan lebih besar. Hal ini dikarenakan gaya berbanding lurus dengan percepatan. Jadi, dengan gaya yang besar maka akan didapatkan percepatan yang lebih besar juga. Contoh lainnya seperti saat kita memindahkan meja yang ringan akan lebih cepat daripada memindahkan almari yang berat jika kita menggunakan gaya dorong yang sama. Hal ini disebabkan massa meja lebih kecil daripada massa almari dan karena massa berbanding terbalik dengan percepatan benda. Semakin kecil massa benda, semakin besar percepatannya. Jadi, memindahkan meja yang ringan akan lebih cepat daripada memindahkan almari yang massanya lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun