Mohon tunggu...
AI YANTI
AI YANTI Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

S2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Bermain di Masa Pandemi

28 Mei 2021   17:15 Diperbarui: 28 Mei 2021   17:43 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Isu bermain di masa pandemi merupakan hal yang baru di dunia pendidikan kita . Saat ini  dunia sedang dilanda pandemi diawal maret 2020 sampai masa sekarang masih belum menampakkan tanda pandemi akan berakhir .

Covid 19 merupakan krisis kesehatan yang pertama dan utama. Baik di dunia maupun di Indonesia.  Penyakit yang disebabkan oleh virus yang dengan sangat mudah menyerang saluran pernafasan dengan metode penularan yang sangat massive dan mematikan. Tak sedikit warga negara Indonesia bahkan dunia yang terkonfirmasi positif Covid 19, dan meninggal dunia karena pandemi ini.

 Hal ini menyebabkan perubahan disegala bidang kehidupan manusia . Yaitu bidang kesehatan, perekonomian, sosial, budaya, politik  termasuk pendidikan, dan sekolah. Banyak perubahan dalam kehidupan manusia  misalnya penutupan bandara, penutupan sekolah mulai paud sampai perguruan tinggi  , penutupan area publik, dan lain lain semata mata untuk mencegah penularan dan memutus penyebaran covid 19. Hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya. selama pandemi ini sangat mempengaruhi kehidupan umat manusia termasuk  Anak usia dini .

Sejak tanggal 11 Maret 2020 anak-anak sekolah harus mengikuti belajar dari rumah atau  ( Learn From Home ) dan Guru termasuk yang bekerja di sekolah atau satuan paud harus bekerja dari rumah ( Work From Home ).  Hal ini amat mengagetkan dan tidak biasa. Bagaimana caranya kita yaitu, guru, satuan paud, murid dan para orang tua  bekerja mengajar dari rumah , anak usia dini atau  murid belajar dirumah dalam waktu yang bersamaan, Orang tua anak usia dini pun mengalami kebingungan dan merasa tak siap. 

Karena tiba --tiba saja  kita semua harus mencari cara  agar proses kegiatan Belajar Mengajar tetap berjalan meskipun mereka di rumah dalam jangka waktu tertentu. Hal ini tentu saja kita lakukan bersama  untuk dapat melaksanakan Surat Edaran Mendikbud no.4 tahun 2020 yang menetapkan aturan belajar dari rumah.

Biasanya anak usia dini bersekolah setiap pagi sampai siang hari, mulai hari Senin sampai hari Jumat di tempat kami anak anak masuk sekolah mulai jam 07.30-10.30 WIB. Mereka melaksanakan pembelajaran belajar seraya bermain bersama  dengan teman-teman dikelas, bersama guru dan dibawah pengawasan dan bimbingan seorang  guru. Mereka dapat menjalankan aktifitas belajarnya bersama dengan teman sebaya disekolah taman kanak-kanak atau play group. 

Maka kegiatan belajar anak usia dini dapat dilaksanakan dengan baik menuju tercapainya pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Melalui pengembangan agama dan moral dan nilai nilai agama, pengembangan sosial emosional, pengembangan bahasa, pengembangan seni, pengembangan fisik motorik, pengembangan kognitif.  

Orang tua siswa disetiap hari pada masa ini hanya mempersiapkan anak untuk bersiap dan berangkat kesekolah. Misalnya membangunkan anak, menemaninya sarapan, menyiapkan bekal kudapan kecil, dan mengantarkannya ke Sekolah PAUD.  Setelah selesai kegiatan mengantar anak ini mereka biasanya ada yang pergi bekerja di suatu tempat  atau mengerjakan aktifitas lain baik didalam maupun diluar rumah.

Maka dikarenakan hal tersebut dapat kita temui berbagai masalah pendidikan misalnya bagaimana cara anak usi dini belajar dari rumah, bagaimana orang tua murid menemani anak mereka saat belajar? Bagaimana kesiapan guru dan sekolah dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran .? bagaimana upaya guru dan orang tua dalam menjembatani masalah dalam pelaksanaan belajar dari rumah ? bagimana cara anak bermain dan belajar di rumah ? itu adalah beberapa isu yang terjadi ditengah tengah kita yang harus segera kita selesaikan dan tangani.

Bermain merupakan kegiatan penting bagi anak dan merupakan kebutuhannya. Melalui bermain anak belajar tentang sesuatu hal yang ada disekitarnya baik yang terdekat maupun disekitar lingkungannya, biasanya saat bermain anak merasa gembira adakalanya tertawa, bersorak, berteriak, suasana yang gembira selalu menyertai kegiatan bermain anak. Dan entah bagaimana caranya mereka selalui menemukan mainan dengan cara mereka sendiri yang menurut kita orang dewasa adalah sesuatu yang mengganggu. Tapi itulah mereka anak usia dini yang kreatif .

Bermain mampu memberikan perasaan segar atau refresh kepada anak usia dini, bermain juga dapat menstimulasi perkembangan anak dalam hal perkembangan kognitif melalui kreatifitas, memecarhkan masalah, menguasai konsep-konsep baru, dengan bermain anak-anak dapat membangun kepercayaan diri yang baik, menumbuhkan keinginan berbagi, mengontrol fisik, termasuk menghasilkan gerakan baru melalui bermain, dengan cara mengontrol gerakan, ataupun mengetahui ketahanan fisik., perkembangan bahasa, dll.dapat berkembang melaui bermain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun