Bermain dapat melatih konsentrasi, mengenal ketekunan, dan berani mengambil resiko, dengan bermain anak dapat memperkaya perbendaharaan kata dan bahasanya dapat berkembang dengan baik dengan meningkatnya kemampuan bercerita, mengenal kosakata baru, dan belajar bermain bersama dengan teman sebaya. Dibawah bimbingan guru dengan rencana pembelajaran yang telah terstruktur .
Bermain yang menyenangkan dapat merangsang anak untuk melakukan eksplorasi dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya( happy learning), maka anak akan menemukan pengetahuan dari benda benda yang dimainkannya sebagai alat mainnya. Kebutuhan anak akan kegiatan bermain dan permainan sangatlah penting bagi perkembangan anak, maka guru dan orang tua berkewajiban untuk dapat memfasilitasi kebutuhan anak dengan menyediakan berbagai permainan yang dapat mendukung perkembangan anak.Â
Dalam hal ini alat main dan alat permainan tidaklah harus yang memiliki harga yang mahal, namun lebih kepada dapat memanfaatkan apa saja yang ada disekitar anak dan linkungannya untuk dipergunakan sebagai alat main.
Adapun yang dimaksud dengan alat main adalah sebagai alat atau benda yang berfungsi sebagai alat main anak untuk bermain anak yang aman, tidak mengandung zat berbahaya, baiknya benda tersebut ada disekitar rumah, dapat terjangkau oleh anak anak dapat memainkannya sendiri dengan digoyang goyangkan,digelindingkan, diputar-putar, atau dibuat berbagai bentuk menurut keinginan anak. Alat main ini penting karena dapat menstimulasi perkembangan anak, yaitu perkembangan agama dan moral, Â nilai nilai agama, bahasa, kognitif, fisik motorik dan seni, mengembangkan kreativitas, imajinasi, dan keterampilan inkuiri.
Isu yang kita hadapi pada masa pandemi hususnya pada bermain anak usia dini adalah pelaksanaan PJJ tidak dapat berjalan dengan baik, masih banyak keluhan dari guru mengenai kesulitana mereka dalam mengoperasikan komputer, mengakses jaringan internet, internet tidak stabil, kesulitan mengomunikasikan pesan kepada orang tua, kesulitan menyusun perencanaan pembelajaran yang sederhana dan sesuai untuk diterapkan oleh orang tua dirumah, dan kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian terhadap hasil belajar anak saat dirumah.Â
Hal lain  datang dari orang tua tentang keluhan  yaitu kesulitan dalam menemani anak saat belajar dirumah, saat melakukan pendampingan karena belum paham bagaimana caranya, tidak faham kondisi belajar anak , stress karena anak tidak patuh ,  tidak biasa menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran anak, tidak memahami tugas yang diberikan  guru, dan lain sebagainya. Salah satu isu yang sangat berkembang saat ini adalah ketergantungan anak usia dini terhadap gawai.
Program yang disusun untuk menghindari anak agar dapat berkurang ketergantungan nya terhadap gawai adalah dengan menyusun beberapa kegatan oleh guru, kemudian guru mengkomunikasikan jadawal kegiatan dan kegiatan main yang telah ditentukan setiap harinya , masing masing bidang perkembangan berdurasi 30 menit, dan setelah 2,5 jam maka kegiatan pembelajaran dinyatakan selesai. Guru meminta tugas anak yang telah selesai untuk dinilai, bisa berupa forto polio anak, hasil karya, video performance, dll. Walaupun dalam pelaksanaannya tentu saja disesuaikan dengan keadaan masing-masing rumah atau orang tua dan kebudayaan di rumah atau inklusi.
Berikut beberapa program bermain dirumah untuk anak usia dini , anak diberi kesempatan untuk bermain di beberapa area rumah misalnya dimulai dari area kamar tidur, bahan dan alat yang ditemukan benda lemari pakain, bantal, guling, sprei, selimut, meja rias dan kursi baju baju di lemari, gantungan baju, adapun kegiatan main yang dapat dilakukan adalah melompati guling , menyusun bantal, merapikan tempat tidur, bermain peran bagaimana sebaiknya bersikap di tempat tidur , boleh tidak masuk ke kamar tidur orang tua, pengembangan bahasa, mengenalkan macam benda, kognitif, fungsi dari benda benda tersebut, seni, menyanyi lagu bangun tidur. Maka area ini menjadi bermakna bagi anak dan anak dapat belajar banyak dari hal tersebut.
Hari yang lain guru dapat menugaskan anak untuk menjelajah area halaman rumah, dan tempat  bermain dan bereksplorasi, di taman mereka dapat melihat apa saja yang mereka dapat temukan . misalnya tanaman di pot, tanaman buah, tanaman hias, memperhatikan jenis daun dari tanaman, atau mungkin jalan tempat lalu lintas kendaraan , melihat macam warna bunga, berjemur, berkaitan  fisik motorik, misalnya bermain kucing kejar, jalan gaya kelinci, melewati tangga atau melompat  dll, kognitif : mengamati macam macam tanaman, dam membedakannya antara satu bunga dengan bunga yang lainnya.Â
Untuk bahasa menyebutkan macam nama pohon atau tanaman , dan menyebutkan apa saja yang dapat mereka dapat lihat, disekeliling mereka mulai dari yang terdekat sampai yang terjauh, kognitif , menghitung dengan langkah, misalnya untuk menghitung jarak dari pohon nangka ke pohon durian untuk kegiatan seni mereka dapat mengumpulkan daun kering dan membuat hiasan koalse atau mengisi pola. Lain hari kita bisa mengajaknya mencoba menanam tanaman bisa menggunakan biji, batang tanaman , daun, atau anak tanaman. Adapun masing masing kegiatan dapat dilaksanakan selama durasi waktu paling lama 30 menit, jiak awaktu 2,5 jam sudah habis, mak dapat dilanjutkan dilain hari.
 Ruang tamu dapat kita pergunakan untuk kegiatan di hari berikutnya , dengan cara bermain sebagai berikut, bermain peran tamu dan pemilik rumah, mengenal benda  dan fungsinya yang ada di ruang tamu misalnya kursi tamu, meja, taplak, bantal kursi, gordyn, kegiatan yang dapat dilaksanakan adalah menghitung jumlah bantal kursi, dan kegiatan sosial emosional bagaimana cara bertamu , bersikap sopan santun kepada semua penghuni rumah, Sehingga mereka secara langsung dapat merasakan kesenangan dengan mempraktekan di area drama yang telah di setting tersebut.