Mohon tunggu...
Ais Zakiyudin
Ais Zakiyudin Mohon Tunggu... -

Pendiri Yayasan Sekolah Wirausaha Indonesia dan Dosen Entrepreneurship & Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Berdirinya SDIT Wirausaha Indonesia (Bagian 2)

12 Juni 2014   01:15 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:10 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah ini kami dirikan sebagai jawaban atas mahalnya sekolah-sekolah (khususnya sekolah Islam) yang dianggap bagus. Saya memahami betul betapa sedih dan nelangsanya para orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah negeri. Bukan bermaksud meremehkan sekolah negeri, akan tetapi faktanya kompetensi anak-anak yang sekolah di sekolah negeri seringkali ada di bawah anak yang sekolah di sekolah IT (Islam terpadu). Tentu saja pandangan ini tidak berlaku bagi semua anak, sekolah negeri dan sekolah Islam Terpadu.

Kompetensi yang diharapkan oleh kebanyakan orang tua adalah menginginkan anak-anaknya memahami dengan baik agamanya, keterampilan membaca dan menulis huruf al-Qur'an, hafalan al-Quran, hafalan hadits, terbiasa melakukan shalat dhuha dan shalat dhuhur berjama'ah dan terbiasa mengamalkan akhlak-akhlak Islami.

Ada hal yang juga pentng, di sekolah Islam dilakukan secara kontinyu pembinaan dan pmbiasaan positif dari mulai perkataan dan perilaku. Apabila ada anak didik yang nomong "lu" misalnya, maka si anak akan mendapatkan hukuman membaca istighfar 20 kali dan lain-lain. Kemampuan-kemampuan seperti inilah yang seringkali tidak didapatkan di sekolah negeri.

Di sekolah negeri apabila ada anak yang 'membandel' seringkali adanya pembiaran (hal in berdasarkan pengalaman penulis pribadi, tentu saja tidak semua sekolah negeri seperti ini). Sebagai orang tua juga tidak jarang sangat sulit berkomunikasi dengan guru kelas, pelayanan dari sekolah jauh dari harapan. Ada anggapan, karena sekolah di negeri tidak membayar, maka jangan berharap mutu pendidikan yang baik. Tentu saja anggapan ini salah, tetapi sudah lumrah.

Oleh karenanya dapat dipahami mengapa kebanyakan orang tua khususnya yang tinggal di perumahan perkotaan menginginkan anak-anaknya sekolah di sekolah Islam terpadu. Akan tetapi, sekolah yang berlabel IT harus siap dengan membayar mahal baik uang pangkal, SPP dan uang kegiatan lainnya. Banyak orang tua yang menginginkan anaknya sekolah di IT tetapi terganjal oleh mahalnya biaya pendidikan.

SDIT Wirausaha Indonesia memberikan jawaban atas harapan orang tua yang mengingnkan anaknya bersekolah di sekolah yang berkualitas namun biayanya dapat dijangkau bahkan oleh keluarga yang kurang mampu tersebut.

Secara umum biaya sekolah ini hampir sama dengan sekolah lain, akan tetapi kami memiliki program : bebas biaya bagi anak yatim/piatu/keluarga kurang mampu atau bagi anak didik yang orang tuanya terkena PHK dll. Kami memberikan kesempatan seuas-luasnya bagi siapapun yang berminat di sekolah ini untuk mengenyam pendidikan terbaik.

Visi, Misi dan Tujuan ada di Bagian 3

Blog sekolah ini: www.yswi.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun