Sedekah Bumi adalah salah satu tradisi kearifan lokal yang kaya akan nilai-nilai budaya dan spiritual. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat agraris sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah. Dalam konteks pendidikan, khususnya pada mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP), integrasi tradisi Sedekah Bumi dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa. Melalui pembelajaran yang mengintegrasikan kearifan lokal, siswa dapat lebih mengenal dan menghargai budaya lokal mereka.
Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Sedekah Bumi, seperti gotong royong, kebersamaan, dan penghormatan terhadap alam, sangat relevan untuk diajarkan kepada siswa. Misalnya, dalam kegiatan SBDP, siswa dapat diajak untuk membuat karya seni yang terinspirasi dari tradisi Sedekah Bumi, seperti lukisan atau patung yang menggambarkan prosesi upacara. Selain itu, siswa juga dapat diajak untuk berdiskusi tentang makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi tersebut.
Menurut Dr. Anwar, seorang ahli pendidikan budaya, "Integrasi kearifan lokal dalam pendidikan dapat memperkuat identitas budaya siswa dan meningkatkan rasa cinta mereka terhadap budaya lokal." Pendapat ini menunjukkan bahwa dengan mengenalkan tradisi lokal seperti Sedekah Bumi dalam pembelajaran, siswa tidak hanya belajar tentang seni dan budaya, tetapi juga mengembangkan rasa kebanggaan terhadap warisan budaya mereka.
Selain itu, integrasi kearifan lokal dalam pembelajaran SBdP juga dapat meningkatkan kreativitas siswa. Dengan mengeksplorasi berbagai bentuk seni yang terinspirasi dari tradisi lokal, siswa dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam menciptakan karya seni yang unik dan bermakna. Hal ini juga dapat membantu siswa untuk lebih memahami dan mengapresiasi keragaman budaya yang ada di sekitar mereka.
Dalam praktiknya, guru dapat mengintegrasikan tradisi Sedekah Bumi dalam berbagai kegiatan pembelajaran. Misalnya, guru dapat mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan Sedekah Bumi di lingkungan sekolah atau mengundang tokoh masyarakat untuk memberikan penjelasan tentang tradisi tersebut. Dengan demikian, siswa dapat belajar secara langsung dari sumbernya dan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih mendalam.
Integrasi kearifan lokal dalam pembelajaran juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan nilai-nilai positif seperti gotong royong dan kebersamaan. Dalam tradisi Sedekah Bumi, masyarakat bekerja sama untuk mempersiapkan dan melaksanakan upacara. Nilai-nilai ini dapat diajarkan kepada siswa melalui kegiatan kelompok yang melibatkan kerja sama dan kolaborasi.
Menurut Hidayat (2018), "Pendidikan yang mengintegrasikan kearifan lokal dapat membantu siswa untuk lebih memahami dan menghargai budaya mereka sendiri." Selain itu, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga menekankan pentingnya pendidikan yang berakar pada budaya bangsa, yang tercermin dalam pasal 36 ayat(2) yang menyebutkan bahwa "kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diverifikasi sesuai dengan satuan pendidikan ,potensi daerah, dan peserta didik" Dengan demikian, integrasi kearifan lokal dalam pembelajaran tidak hanya bermanfaat bagi pengembangan keterampilan seni siswa, tetapi juga bagi pengembangan karakter dan identitas budaya mereka.Â
Selain itu, integrasi kearifan lokal dalam pembelajaran SBdP juga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan mengenalkan tradisi lokal kepada siswa, sekolah dapat berperan dalam melestarikan budaya lokal dan menjaga keberlanjutan tradisi tersebut. Hal ini juga dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya melestarikan budaya lokal dan mendorong mereka untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian tersebut.
Dalam jangka panjang, integrasi kearifan lokal dalam pendidikan dapat membantu menciptakan generasi muda yang lebih sadar dan peduli terhadap budaya mereka. Generasi muda yang memiliki pemahaman dan apresiasi terhadap budaya lokal akan lebih mampu untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya mereka. Hal ini sangat penting untuk menjaga keberlanjutan budaya lokal di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.
Secara keseluruhan, integrasi kearifan lokal Sedekah Bumi dalam pembelajaran SBDP dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa, baik dalam hal pengembangan keterampilan seni maupun pengembangan karakter dan identitas budaya. Oleh karena itu, penting bagi guru dan pembuat kebijakan pendidikan untuk mendukung upaya ini dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk mengintegrasikan kearifan lokal dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Dr. (2020). Pendidikan Budaya dan Karakter. Jakarta: Pustaka Edukasi.
Hidayat, A. (2018). Kearifan Lokal dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Muh Akbar Saputra, A., dkk. Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Hybrid Berbasis Kearifan Lokal Untuk Mengembangkan Potensi Siswa. Journal on Education, 06(01).
Suryani, N. (2019). Tradisi Sedekah Bumi di Jawa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H