Mohon tunggu...
Aisyah Supernova
Aisyah Supernova Mohon Tunggu... Konsultan - man purposes God disposes - ssu

Muslimah | Your Future Sociopreneur ! | Islamic Economic Science Bachelor | Islamic World, Innovation, Technology and Entrepreneurship Enthusiast | Sharing, Writing and Caring Addict | Because i want to see my God one day. It's my ultimate goal...!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pengecut: IDF Tentara Israel Menyerang Wanita Lansia dengan Anjing

27 Juni 2024   06:20 Diperbarui: 27 Juni 2024   06:28 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pasukan Pertahanan israhell (IDF) sengaja membawa anjing mereka untuk menyerang seorang wanita lansia Palestina. Al Jazeera mendapatkan bocoran rekaman dari kamera yang diset di badan anjing tersebut. Perempuan tersebut bernama Al Tahani yang berasal dari Gaza Utara khususnya di Jabalia.

Tujuan dari tentara israhell tersebut adalah memaksa wanita lansia tersebut untuk meninggalkan rumahnya sendiri dan Al Tahani menolaknya. 

"Anjing itu menggigit, lalu menyeret dan menarik saya sampai ke pintu rumah. Sekarang saya mengalami cedera serius."

"Tidak ada rumah sakit atau apapun untuk mengobati luka saya. Tangan saya masih belum diobati," katanya kepada Al Jazeera.

Video penyerangan itu turut diunggah Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot, Rabu (26/6/2024), di X.

Ia menyebut aksi penyerangan oleh pasukan Israel itu sebagai tindakan pengecut.

"Rekaman mengejutkan, yang memperlihatkan seekor anjing tentara Israel menyerang dan menggigit seorang wanita Palestina berusia 66 tahun di rumahnya di Kota Jabalia, Gaza utara. Pengecut!" cuitnya di X.

Dalam video itu, terlihat seekor anjing hitam menyerang korban. Lansia tersebut diserang saat terbaring di tempat tidur di kediamannya. Beberapa kali terdengar suara korban berteriak, namun si anjing terus menyerang dan menggigitnya.


Padahal, Orang lanjut usia terutama dilindungi oleh undang-undang ini sebagai warga sipil; oleh karena itu Konvensi Jenewa Keempatlah yang memberikan perlindungan tersebut secara umum, dengan peraturan yang lebih spesifik yang dapat diterapkan dalam keadaan tertentu. 

Para lansia juga mendapat perlindungan khusus karena kondisi mereka yang lemah, yang membuat mereka tidak mampu berkontribusi dalam upaya perang negaranya. 

Prinsip persamaan perlakuan dan pengecualian atas dasar usia juga terdapat dalam Pasal 16 Konvensi Ketiga. Ada juga sejumlah ketentuan lain yang meminta agar usia diperhitungkan, khususnya Pasal 44, 45 dan 49 Konvensi Ketiga dan Pasal 85, para. 2, dan 119, para. 2, Konvensi Keempat.

Konvensi Jenewa Keempat memuat dua ketentuan yang memberikan perlindungan khusus bagi lansia. Ini adalah sebagai berikut.

Pasal 14, ayat. 1: "Dalam waktu damai, Pihak-Pihak Peserta Agung dan, setelah pecahnya permusuhan, Para Pihak di dalamnya, dapat mendirikan wilayah mereka sendiri dan, jika diperlukan, di daerah-daerah yang diduduki, rumah sakit dan zona-zona keselamatan serta tempat-tempat yang diatur sedemikian rupa sehingga untuk melindungi dari dampak perang,  orang-orang yang terluka, sakit dan lanjut usia  , anak-anak di bawah lima belas tahun, ibu hamil dan ibu dari anak-anak di bawah tujuh tahun."  

    

Pasal 17: "Pihak-pihak yang berkonflik harus berusaha untuk membuat persetujuan-persetujuan setempat untuk pemindahan dari daerah-daerah yang terkepung atau dikepung, orang-orang yang luka, sakit, lemah dan  lanjut usia  , anak-anak dan kasus-kasus kehamilan, dan untuk perjalanan menteri-menteri dari semua agama, tenaga medis dan peralatan medis dalam perjalanan ke daerah tersebut . (icrc.org).

Tentara IDF yang secara sengaja menyerang seorang wanita lansia yang diusir paksa dari rumahnya sendiri  dengan anjing menunjukkan bukti kepengecutan tentara israhell dan pelanggarannya kepada hukum internasional. Kasus ini, adalah satu dari ribuan pelanggaran HAM dan hukum internasional tentara israhell kepada warga Palestina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun