Cerita ini kutulis dari video YouTube Ust Khalid Basalamah..
Seorang anak muda di Damaskus datang ke salah satu masjid namanya Masjid At Taubah. Masjid At Taubah ini masih ada hingga sekarang. Kejadian ini terjadi di masa Tabi'in. Sudah lama sekali.
Di sanalah cerita ini bermula.. Ada seorang ulama di sana yang mengajar dan juga menjadi imam di sana. Ada seorang anak muda.. anak muda ini kemudian menemui Ulama tersebut dan menanyakan apakah ia boleh belajar dan tinggal di sana, namun ia tidak mempunyai uang sama sekali. Anak muda itu juga meminta untuk hidup sama-sama  (bisa dicukupi makan dan minumnya). Ulama tersebut membolehkan. Asalkan anak muda itu sabar. Apa yang Ulama itu makan, ia juga makan. Apa yang ulama itu minum, ia juga minum.
Tiga bulan berlalu. Ia sudah belajar dari Ulama tersebut. Ia ikut bebersih masjid. Kemudian ia bercerita, setelah tiga bulan tinggal bersama Ulama tersebut, ia mengatakan bahwa gurunya (Ulama) tersebut, ia sangat zuhud sekali. Luar biasa zuhud. Orangnya betul-betul mendahulukan akhirat daripada dunia. Kalau ada makanan, maka gurunya makan. Kalau tidak ada maka gurunya  berpuasa. Hari ini, hari ketiga kami tidak mempunya makanan. Sahur dan buka puasa dengan air dan sebutir kurma. Ia merasa sangat lapar. Tapi gurunya masih kuat. Saking laparnya ia sudah tidak konsentrasi lagi belajar.
Dalam kondisi itu, setan membisiki dirinya. "hai anak muda.. Â mungkin sekarang sudah halal bagi kamu untuk mencuri makanan. Kalau tidak kau akan mati..." Lalu terus menerus godaan setan itu datang sampai ia terpikir untu mencuri makanan.
Pada zaman dulu, tembok masjid dengan rumah orang itu dempetan. Akhirnya ia naik ke dinding masjid. Rumah pertama yang dilihatnya, terdapat tiga orang wanita tanpa jilbab yang sedang menenun kulit domba. Lalu ia memalingkan pandangannya karena ia tahu itu tidak boleh melihat yang bukan mahromnya. Tujuannya juga bukan itu.
Ia pindah ke rumah kedua. Dari celah-celah pelepah kurma, ia mencium bau masakan. Karena laparnya ia masuk ke dapur, kemudian ia temukan ada panci yang sedang dipakai masak dengan kayu bakar. Saat dibuka panci itu, ternyata ada dua buah terong yang sudah matang. Ia mengambil terong tersebut dan memakannya.
Sementara ia makan, saat mengunyah, sebelum ia telan, lalu tiba-tiba imannya muncul. Ia berpikir, "subhanallah..setan berhasil membuat saya melakukan tiga dosa sekaligus. Masuk rumah orang tanpa izin itu dosa. Mencuri terong itu dosa. Saya sedang memakan yang haram.. tiga dosa..!"
Maka ia meyakini dan sadar, tidak mungkin Alloh SWT meninggalkan saya saat saya meninggalkan yang haram. Â Lalu ia melepaskan dari mulutnya terong tersebut. Kemudian ia kembali ke masjid.
Ia masih tidak bisa menangkap apa yang sedang disampaikan gurunya sampai bubar pengajian. Waktu lagi bubar, Ulama tersebut masih duduk di masjid kemudian didatangi oleh seorang perempuan bercadar. Ia tidak mendengar apa yang sedang mereka bicarakan. Tak lama kemudian gurunya tersebut memanggil "sini ya muridku...". lalu ia mendekati gurunya.
"apa kau sudah menikah?" gurunya bertanya
Ia menjawab belum.
"apa kau ingin menikah?"
Ia diam. Tidak menjawab. Gurunya sampai mengulangi pertanyaan tersebut hingga tiga kali.
Kemudan ia menjawab..
"Syaikh.. anda tahu setelah Alloh SWT hidup saya bergantung pada anda. Â Sekarang sudah tiga hari kita berpuasa dan tidak makan selain kurma dan air putih. Maka bagaimana saya menghidupi istri saya saat menikah?"
Ulama tersebut menjawab  "perempuan ini baru saja selesai masa iddah meninggal suaminya. Empat bulan sepuluh hari. Suaminya meninggalkan harta yang cukup baginya. Ia takut fitnah karena masih muda maka ingin dicarikan jodoh. Kamu mau?"
Kemudia ia menyetujuinya. Perempuan tersebut juga menyetujuinya.
Kemudian gurunya mengeluarkan sebuah kendi dari kamarnya untuk dijadikan mahar. Kemudian dipanggil wali dari perempuan tersebut. Dipanggil dua orang saksi. Dinikahkan-lah mereka..
Seketika pada saat itu, karena tinggal di masjid saat ini, gurunya membolehkannya untuk tinggal bersama istrinya. Lalu mereka pun pulang. Ini kejadiannya terjadi begitu cepat dalam hitungan menit. Â Kemudian saat mereka keluar masjid mereka melewati rumah pertama yang ia niatkan mau mencuri.
Kemudian saat melewati rumah kedua istrinya berhenti. Membuka pintunya dan berkata,
"masuklah suamiku ini rumah kita..". ia terkejut. rumah yang tadi ia mencuri terong!
Kemudian saat ia masuk dan di ruang tamu istrinya menanyakannya,
"Saya dengar tadi kamu sudah tiga hari tidak makan.. laper ya?"
"iya laper.." ia menjawab.
Kemudian istrinya masuk ke dapur. Ia kaget melihat pancinya sudah terbuka, dan terongnya sudah tergigit.
"siapa yang makan terong saya?"
Kaget. Laki-laki tersebut bilang. Dengan bersumpah, ia menceritakan kejadian yang baru saja terjadi sebelumnya hingga terong tersebut tergigit.
Ia bersumpah lagi..
"dan demi Alloh, saat saya lagi mengunyah terongmu, saya teringat kepada Alloh SWT dan takut dengan-Nya karena tiga dosa saya lakukan. Masuk rumahmu tanpa izin, mencuri terong dan memakan yang haram. Saya muntahkan terongnya di lantai rumahmu.."
Kemudian istrinya berkata, yang para ulama berkata bahwa perkataan perempuan ini perlu diukir dengan ukiran emas..
"wahai suamiku... engkau meninggalkan segumpal makanan haram, Alloh jadikan panci yang dipakai masak, rumah yang dipakai masak dan saya pemilik rumah ini, Â jadi milikmu sekarang..".
Padahal sebagian ulama mengatakan bahwa ia halal memakannya karena kalau tidak dia akan mati.
Luar biasa. Karena meninggalkan yang haram, hilang laparnya, dapat rumah, dapat pasangan hidup.
Rasul Saw bersabda "siapa yang meninggalkan sesuatu karena Alloh, Alloh akan gantikan dengan yang lebih baik daripada itu.."
Maka dengan mengenal Tuhan kita Alloh SWT, kita secara otomatis akan berbahagia. Jangan lupa untuk bahagia dengan mengenali Tuhan kita ya sahabat :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H