Mohon tunggu...
Aisyah Supernova
Aisyah Supernova Mohon Tunggu... Konsultan - man purposes God disposes - ssu

Muslimah | Your Future Sociopreneur ! | Islamic Economic Science Bachelor | Islamic World, Innovation, Technology and Entrepreneurship Enthusiast | Sharing, Writing and Caring Addict | Because i want to see my God one day. It's my ultimate goal...!

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Life Learnings From Granny

5 Januari 2019   16:46 Diperbarui: 5 Januari 2019   16:58 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebut saja Granny. Wanita berusia 66 tahun yang memiliki berbagai pengalaman luar biasa. Ketiga anaknya pernah tinggal di Amerika dan berkarir brilian di sana. Granny pernah bersuamikan seorang engineer yang karirnya melejit hingga menempatkannya bekerja di Amerika. Pendapatan salah seorang anaknya, kisaran 1 Milyar perbulannya. Ma shaa Allah. Suaminya yang kedua adalah mantan salah satu Jendral TNI. Granny, dengan berbagai pengalamannya bercerita panjang kepadaku. Seakan film kehidupannya, berputar di memoriku. Biar ku bagikan inspirasi ini kepada kalian. Bismillah. 

Granny, memiliki berbagai pengalaman bisnis. Juga getir manis kehidupannya. Hobinya bisnis dan memotivasi orang lain. Bisnis furniture, restoran, property, hingga yang kecil-kecil seperti busana pernah dilakoninya. Penghargaan nasional pun pernah diraihnya. Beberapa kecerdasan Granny yang ia ceritakan membuatku terpana. Dimulai dari bagaimana ia memberi contoh, jika kamu dagang minuman kemasan di pasar atau area yang padat massa, coba kamu hitung. 

Untung bersih sehari 200 ribu (dari 100 gelas dengan pergelas untung min. 2000), hanya modal termos, gelas kertas dan beberapa jenis minuman kemasan kamu bisa mendapat 6 juta perbulan. Biar orang memandang sebelah mata tapi gajimu lebih besar dari UMR.. Dan aku, mengangguk-angguk mengiyakan.. bener juga. Pikirku. Bisa juga dengan membeli baju branded obralan, kemudian jual harga normal ke tetangga dan boleh dikredit beberapa bulan. Hehe. Yang itu kocak sih tapi oke juga.. 

Granny juga menceritakan padaku bagaimana dirinya tak pernah mengeluh dan membiarkan orang tahu bahwa kondisinya pernah sedang sangat sulit. Di satu sisi beliau juga harus membiayai anak-anaknya yang sedang bersekolah di luar negeri. Beliau tidak mau bercerita sama sekali bahwa beliau sedang dalam kesulitan. Biarpun pada keluarganya sendiri. 

Beliau survive, mengontrak rumah temannya. Tetap melanjutkan bisnis furniturenya dan memaksimalkan yang ada. Beliau bisa menjadikan meja yang tadinya mau dibuang oleh temannya, dengan sedikit perbaikan, kemudian menjualnya dengan harga 8 juta. Awalnya minta ditaksir berapa, tadinya Granny berpikir mungkin hanya 2 juta. Ternyata ditaksir 5 juta-an, beliau langsung meresponnya dengan menawar 10 juta hingga deal di angka 8 juta. Ampun deh. Jeli banget Granny. Hehe. 

Ia mengajariku dari A - F (karena belum lengkap banget 100% alias sampe Z hehe) bagaimana bisnis furniture yang bisa meraih margin 50-100%. Aku yang memang minat dengan desain dan interior langsung antisias, otakku alhamdulillah cepat sekali mencerna itu. Langsung kebayang ini itu. Nanti in shaa Allah.. Granny akan mengajakku ke Jepara, praktek langsung bisnis furniture. Alhamdulillah.. Bersyukur banget. Hehe. Semoga kesampaian in shaa Allah..aamiin. 

Granny juga menceritakan bagaimana ia banyak membeli aset property di mana-mana memanfaatkan relasinya. Saat dijual kembali, Granny bisa meraih keuntungan hingga minimal 100%. Ma shaa Allah.. 

Granny juga menceritakan bagaimana ia memperlakukan suaminya. Granny bilang, suami saya itu di rumah saya perlakukan seperti raja. Bajunya Granny sendiri yang cuci. Kerapihan penampilan, makan, langkah karir, semua detail Granny perhatikan betul. Hingga akhir hayatnya, Almarhum suami Granny begitu mencintai Granny. Ma shaa Allah. Granny tidak pernah menjelekkan suaminya sedikitpun kepada siapapun, bahkan kepada keluarga dan anak-anaknya sendiri. Sekalipun ada masalah. 

Granny begitu percaya pada suaminya. Impactnya, suami Granny juga begitu percaya kepada Granny. Granny memberitahuku agar jangan minta-minta pada suami. Granny berusaha mencari uang sendiri dengan tetap menghormati suaminya. Suaminya juga kemana-mana minta ditemani Granny. Suaminya merasa nyaman dan bangga saat bersama Granny. Granny mengatakan bagaimana ia mensupport suaminya dan membangun kepercayaan diri suaminya dalam karirnya. 

Beberapa Hal yang kutangkap dari Granny. Ialah mengenai karakter suksesnya. Granny suka bergaul dengan orang-orang hebat. Ikut komunitas. Ambil berbagai peluang. Uniknya Granny ini tidak terpaku pada satu bisnis, beliau serabutan saja peluang mana saja yang bisa diambil dan dimanfaatkan. 

Namun totalitas dalam mengerjakannya. Sehingga konsumen puas dan mau membeli ke Granny lagi hingga merekomendasikan Granny ke rekan-rekan mereka. Granny juga sangat memperhatikan penampilannya. Bajunya juga banyak yang terjangkau harganya. Namun beliau bisa memadu padankan sehingga terlihat pas dan fashionable dipakai. 

Granny juga mengatakan, dan ini membekas sekali di diriku. Kurang lebih begini.. "Yakin deh kalau Ada keinginan, Alloh SWT tuh selalu bantu.. setelah sungguh-sungguh berusaha dan berdoa, saya gak mau ada sampah di pikiran saya. Saya gak mau ngomongin kejelekan orang atau benci sama siapapun..". Ma shaa Allah. Betul banget, orang-orang sukses memang mereka yang fokus pada perbaikan diri. 

Granny juga aktif bekerja hingga kini. Baik bekerja bisnis, politik, hingga mengurus rumahnya sendiri. Rumah Granny sekitar 300 meter (bangunan saja). Di pagi hari, aku melihat Granny sudah menyapu rumahnya yang luas. Kemudian masak. Granny bilang kurang lebih "kalau mau sukses, jangan males Kerja. Nikmati aja. Kerja itu seni..". And yap, she was prooved it..! 

Granny juga suka mengikuti berita dan perkembangan zaman. Granny bilang "ngapain nonton sinetron, cengo, tiduraaaan aja begitu terus. Nanti tau-tau stroke.." haha. Ini kocak sih. Tapi bener juga .. Granny juga bercerita, bagaimana ia membangun adik-adiknya hingga sukses-sukses. Dari modal kecil hingga saat ini alhamdulillah sukses secara finansial. 

Tidak mudah mengeluh. Selalu mengambil peluang. Mandiri. Kreatif. Mau capek. Totalitas. Kerja ikhlas, kerja keras dan kerja berkualitas. Bergaul dengan orang-orang sukses. Mensukseskan pasangan dan keluarga. Berani mencoba. Menjaga hubungan baik. Berbagi. Paling puol mengena, yang itu.. Yakin kepada Alloh SWT bahwa setiap keinginan kita bisa dicapai saat kita mau berusaha, berdoa dan membuang sampah-sampah di diri Kita (menjelekkan orang, dengki, dan aktivitas tidak produktif lainnya). Kesemuanya, adalah permata pelajaran hidup yang kusimpan dari tuturan Granny. 

Doaku, semoga Granny bisa semakin bermanfaat dalam hidupnya. Keikhlasan menjalankan semua karena mencari keridhoan Sang Maha Kuasa senantiasa menjadi aktivitasnya dan menemui-Nya dalam keadaan sudah selesai semua kewajibannya dan tercapai semua impian positifnya. Love you cause Allah, Granny ! 

Alhamdulillah.. 

Cimahi - Jakarta Aisyah Supernova

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun