Mohon tunggu...
Aisyah Supernova
Aisyah Supernova Mohon Tunggu... Konsultan - man purposes God disposes - ssu

Muslimah | Your Future Sociopreneur ! | Islamic Economic Science Bachelor | Islamic World, Innovation, Technology and Entrepreneurship Enthusiast | Sharing, Writing and Caring Addict | Because i want to see my God one day. It's my ultimate goal...!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mau atau Pernah Mencoba Bunuh Diri?

6 Januari 2018   21:44 Diperbarui: 8 Januari 2018   04:27 1497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: shutterstock.com

Aku yakin, hampir tidak ada manusia yang memiliki jatah kesulitan yang banyak sekaligus.. yaang meliputi jasad yang sakit, harta yang habis dan juga keluarga yang sudah tidak ada secara keseluruhan dan kesemuanya sekaligus terjadi. Jarang sekali. Biasanya cobaan itu datangnya bergilir. Kalaupun langsung kesemuanya, aku hanya ingin berkata. Apakah layak, kita menjadikan semua cobaan kesulitan itu sebagai alasan untuk mengakhiri hidup? Hidup kita yang bahkan kita sendiripun dibantu begitu banyak pihak untuk bertahan di atasnya..?

Jika kalian yang mau dan pernah mencoba mengakhiri hidup karena sulitnya ekonomi, maka apa yang akan kalian katakan pada keluarga di negara miskin Afrika sana yang bertahun-tahun busung lapar dan begitu mendapatkan makanan, mereka tetap berbagi kepada sesama?

Jika karena sakit, apa yang akan kalian katakan pada orang yang hampir seumur hidupnya lumpuh salah satunya anak temanku, yang terkena virus Toxco yang mana anaknya sudah usia SD namun hanya terbaring di tempat tidur, yang mana sekat otaknya terserang sehingga saat berpipkir, ia akan kejang. Jangankan merangkak, bangun saja tidak bisa. Makannya hanya makanan cair. Padahal tubuhnya terus tumbuh. Belum lagi dengan bayak penyakit ganas lainnya yang menjadikan kondisi mereka begitu memprihatinkan namun mereka terus memotivasi diri mereka untuk sembuh dan berupaya sembuh?

Jika karena masalah rumah tangga atau teman, kalian tau Operah Winfrey yang pernah (maaf) diperkosa, dilecehkan dan begitu miskin? Keluarganya kacau balau. Aku sendiri anak broken home. Tidak perlu kuceritakan bagaiamana sulitnya badai cobaan yang menimpa keluargaku. Pada intinya, aku memilih untuk tidak menyerah. Aku memilih untuk tidak kalah pada keadaan.

Jika karena bully-an, aku tau itu pasti sangat berat. Akupun pernah merasakan di bully saat masa Sdku karena sesuatu hal. Namun, aku mau bertanya.. Apakah caci maki bahkan pukulan dan kekerasan fisik yang mereka lakukan pada kita akan kita terima begitu saja? Tanpa kita menjadikan diri kita kuat dan tangguh untuk bertahan?

Bukankah mereka bukan siapa-siapa yang berhak mencela kita? Bukankah Tuhan kita telah menciptakan kita dalam kondisi fisik dan batin sebaik-baiknya, sehingga tidak boleh ada yang seenaknya merendahkan kita di saat bahkan Tuhan kita-pun tidak meremehkan kita sama sekali?

Saudaraku, sadarkah kalian bahwa tidak ada satu hal---pun di dunia ini yang ada tanpa tujuan? Sekalipun bakteri yang begitu kecil memiliki tujuan? Apalagi hidup kita ini. Tuhan telah menjadikan semua materi di bumi untuk mendukung tujuan penciptaan kita. Tanah bisa ditanam, buah bisa dipetik, tambang bisa digali, ikan bisa dikail, hewan bisa dipelihara, juga banyak aktivitas luar biasa di atas muka bumi ini semuanya untuk mendukung tujuan hidup kita ini. Untuk apa?

Untuk, hanya untuk, beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namanya juga 'Ilahi'. Tempat segala hal kita bergantung pada-Nya. Sehingga, tidak ada yang akan mengecewakan kita. Tidak profesi yang mengecewakan. Tidak ekonomi yang sulit. Tidak orang lain yang menyakiti. Tidak ekspektasi yang tidak sesuai kenyataan.

Tidak karena ditinggal kekasih hati. Semua tidak akan bisa membuat kita terjatuh. Bagaimana bisa kita mengakhiri hidup dari Yang Maha memberi kehidupan dengan cara yang tidak dibenarkan oleh-Nya ? Mengabdilah kepada-Nya. Berceritalah kepada-Nya. Mengadulah kepada-Nya. Mintalah solusi pada-Nya. Tetaplah berpositif pikiran dan sikap kepada-Nya karena tidak ada yang menginginkan kebaikan bagi kita lebih besar dari-Nya!

Salam semangat dan sayang untukmu saudaraku,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun