Kecil mematikan itulah yang kami kenal
Kasat mata orang tidak bisa melihatmu
Kau berikan kengerian begitu dalam untuk dunia
Melebihi senjata mematikan yang ada
Senjata api dan nuklir tidak ada artinya
Rasa getir dan was-was hinggap di hati
Orang-orang tumbang mati tanpa terprediksi
Virus kecil paling perkasa di dunia
Covid-19 dinamainya
Tenaga medis bersusah sekuat tenaga
Kepayahan ... Kewalahan ... Ngeri ... Merinding...
Tangis dan doa dari keluarga dipanjatkan untuknya
Mereka berbalut plastik dan apapun untuk pelindung diri
Berjibaku, berperang melawannya
Kalian bahu membahu membantu para penderita
Kau korbankan seluruh hidupmu demi perjuangan yang belum tahu kapan berhenti
Tapi sayang, hidupmu dan nyawamu tidak dihargai oleh segelintir orang
Saat diantara kamu mati tidak ada yang peduli
Mayatmu dimandikan, disucikan untuk penghormatan
Namun saat akan dikubur, kenapa mereka menolakmu
Nuria Kurniasih begitulah namamu
Kami tidak lupa dengan jasamu
Kami persembahkan bunga papan dan doa
Perangmu bukan kepada manusia
Perangmu adalah untuk menyelamatkan manusia
Tapi nyawamu yang tiada
Tidak sekedar jihad
Perjuanganmu lebih besar daripada jihad
Tentu Tuhan tidak tutup mata
Tuhan melihat apa yang baik untuk umatnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H