Mohon tunggu...
deasy laztatie
deasy laztatie Mohon Tunggu... -

Pecinta kopi, sastra dan senja.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Catatan Sekeping Kong Peng, Ipoh, Malaysia

28 November 2015   21:34 Diperbarui: 28 November 2015   21:55 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Ipoh adalah daerah yang masuk dalam bucket list negeri bagian Malaysia yang ingin saya kunjungi. Alhamdulillah, hari ini kesampaian juga. Tujuan utama hanyalah untuk menemani anak majikan yang menghadiri majlis kenduri kahwin, karena sudah sampai ke sana, mengorbankan waktu satu hari, sayang sekali jika tidak singgah ke Heritage of Old Town, Ipoh.
Post box by Ainal Maryam

Terletak di Jalan Iskandar, The Old Town of Ipoh tersulap menjadi kawasan yang cukup apik untuk dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Letaknya yang tidak jauh dari station kereta api membuat kawasan wisata ini layak dikunjungi bagi anda yang tidak memiliki waktu lama untuk bercuti.
wait me up, By Ainal maryam

ari kuala Lumpur, transportasi paling mudah adalah naik kereta api lalu turun di stasion Ipoh. Setelah keluar dari stasion anda akan disajikan dengan pemandangan bangunan-bangunan pemerintahan yang khas sekali dengan eksyen bangunan khas Eropa. Negara Malaysia sendiri merupakan Negara bekas penjajahan Inggris, jadi sudah tentu ada banyak sekali bangunan-bangunan peninggalan penjajah di daerah ini.

Sit here, Please

Di depan pintu keluar, kita bisa melihat banguan Dewan Bandaraya Ipoh di sisi sebelah kiri, sebelah kanan adalah kantor pos lalu di depannya adalah Masjid Negeri Sultan Iskandar 2, Ipoh. Anda perlu berjalan lurus saja lalu menyeberang jalan sehingga anda akan menemui gang-gang di mana keindahan Old Town berada.

kalau malam pasti serem

 

Ada sebuah kawasan yang tidak boleh anda lewatkan ketika berada di sini, yaitu kawasan Kong peng. Kawasan ini merupakan kawasan dengan arsitektur usang namun disulap menjadi kawasan yang sangat artistic bergaya khas Eropa. Lorong-lorong gang yang selalunya kotor dihiasi dengan berbagai tanaman-tanaman dinding yang merambat hingga ke tingkat atas menambah kesan hijau di daerah yang cukup gelap ini.

Jendela-jendela usang, cat dinding yang terlihat buruk, serta lantai merah bata membuat kesan bangunan ini semakin artistic. Masuk di gang pertama, anda akan bertemu dengan museum Yasmin Ahmad, sayang sekali tadi tidak melihatnya karena ditutup sehingga hanya menjumpai koleksi design-design kaosnya saja. Pada gang berikutnya, kita bisa menemui sebuah kafe Plan B, kafe artistic dengan dinding berupa cermin terang itu memudahkan pengunjung kafe untuk bisa melihat keindahan bangunan sekelilingnya.

Anda patut mencoba Ice Ball, salah satu penjual Ice berbentuk bola yang sangat diminati pengunjung melihat antriannya yang lumayan panjang. Namanya, Bits and Bobs.  Anda juga bisa membeli aneka craft tangan khas Old Town,seperti gelang, Post Card, Tas, Kaos, Pin dan buku. Harganya lumayan murah, sangat rugi jika tidak membeli kenang-kenangan di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun