Mengapa?Â
Mengapa selalu aku yang berlari?Â
Mengejar dirimu dengan segala harapankuÂ
Namun naas, rupanya engkau bersama masa lalumu
Mengapa?Â
Mengapa tak kau anggap aku saat berlari?Â
Mengapa seakan rasa sakit ini menyelimuti luka yang dalam?Â
Apa, apa yang terjadi denganku?Â
Dalam penantian panjang Bak panas yang tak kunjung mendungÂ
Berlari tanpa ujungÂ
Kini aku sadar, aku berlari dengan linglung
Mengharap kau sang pujaan hatiÂ
Namun kini hanya menanam luka dalam hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!