Mohon tunggu...
Asya
Asya Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hellow, aku hanya sang pujangga penulis aksara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku, Kamu, dan Tuhan

29 Maret 2024   23:49 Diperbarui: 29 Maret 2024   23:52 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kana, tau ngak. Aku pernah dapat kalimat yang gini.
'Tentang rasa suka emang tak mampu aku berkata namun aku punya prinsip.

Rasa suka saat ni
mengganggu pikiran.
Otomatis ganggu ibadah ganggu belajar.
Kalo ibadah keganggu jauh dari tuhan sementara yang akan mempersatukan aku dan dia adalah tuhan.
Klo belajar ke ganggu jadi malas belajar. Nanti akhirnyabodoh. Kalo bodoh mana ada orang yang suka.'

Kana, itu prestasiku hanyalah pengalihanku darinya. Namun nyatanya, tuhan menginginkan rasa ini lebih lama. Toh, pada akhirnya tuhanlah yang menentukan antara aku dan dia."

Ana mengucap kalimat yang ia sampaikan kepada Kana sambil menahan air mata yang sudah mengumpul di mata Ana. Tetes demi tetes air matanya jatuh, melewati pipinya. Air mata kerinduan yang tak tertahan.

Kana, berusaha menenangkan sahabatnya sambil berbisik ia berkata pada Ana.

"Aaa.... Naaaa... Aku disini."

"Kana, aku sakit. Aku kangen Alden."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun