Mohon tunggu...
Asya
Asya Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hellow, aku hanya sang pujangga penulis aksara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mental Breakdown dan Hubungannya dengan Remaja Masa Kini

24 November 2023   15:25 Diperbarui: 24 November 2023   15:48 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mental breakdown merupakan kondisi di mana seseorang merasa sangat lelah secara emosional, fisik dan mental. 

Faktanya, Indonesia berada di peringkat keempat dalam daftar negara yang memiliki beban atas kelainan mental berdasarkan statistik yang di terbitkan WHO ( World Health Organization ) . 

Banyak faktor yang mempengaruhi mental breakdown pada remaja. Antara lain tekanan dalam bidang akademik, perundungan, faktor keluarga, dan permasalahan ekonomi. Hal ini dapat mengacu pada depresi dan stress yang berlebihan. 

Baca juga: Masalahku Usai

Remaja yang mengalami depresi biasanya merasa bahwa dirinya tidak berharga, mudah lelah, kehilangan semangat, menyakiti diri sendiri, dan dampak terburuknya adalah keinginan untuk bunuh diri. 

Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai remaja dalam mengatasi mental breakdown? 

Sebagai remaja, tentu kita pernah mengalami tekanan baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Stress? Pasti! 

Baca juga: Sepi di Keramaian

Namun, kita dapat menjaga kesehatan mental dengan selalu berpikir positif, mengembangkan potensi diri, bergaul dalam lingkungan yang positif dan mendekatkan diri kepada Allah. 

Mengapa sih kita harus menjaga kesehatan mental? Karna dengan kita menjaga kesehatan mental maka kita akan lebih mudah dalam menangani stress, berhubungan dengan orang lain dan membuat pilihan. 

Ada sebuah kisah tentang seorang remaja yang sedang mengalami mental breakdown. Begini kisahnya! 

Baca juga: Hari Terakhir

Kana namnya, seorang gadis remaja yang sedang mengalami mental breakdown. Apa penyebabnya? 

Situasi di rumah kana, tak seindah rumah lainnya. Ia sering di bentak oleh orang tuanya hanya karna ia menjadi tempat pelampiasan emosi orang tuanya. Berantem?! Itu pasti. 

Ia juga menjadi korban perundungan di sekolah. Hanya karna ia memakai sepatu dan tas sekolah yang sudah usang. Ia di kucilkan oleh teman - temannya. 

Mengalami semua hal itu, kana sangat tertekan. Ia merasa sendiri. Kehilangan semangat dan tak tau bagaimana keluar dari masalah ini. 

Ada satu hal yang mengubahnya. Sebuah kutipan yang membuatnya bangkit dari masalh. "Hidup bukan hanya tentang bertahan hidup namun memberikan arti hidup"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun