Toleransi menurut Tilman adalah sebuah sikap untuk saling menghargai, melalui pengertian dengan tujuan untuk kedamaian. Toleransi disebut-sebut sebagai faktor esensi dalam terciptanya sebuah perdamaian.
Toleransi merupakan sikap yang harus ditanamkan kepada setiap manusia. Dalam lingkungan sekolah mata pelajaran PKn merupakan solusi yang tepat untuk menanamkan sikap toleransi kepada peserta didik. karena dalam pembelajaran PKn peserta didik diajarkan tentang nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap sila pancasila, dimana di dalamnya diajarkan tentang sikap toleransi terhadap keberagaman suku, budaya dan agama.Â
Toleransi beragama bukan berarti dipahami dapat bebas mengikuti kegiatan ibadah agama yang lainnya, setiap agama memiliki peraturan tersendiri yang harus dihargai. toleransi beragama merupakan mengakui dan menghargai adanya agama lain selain agama yang kita anut (Ruslan, 2020:33)
Toleransi memegang peran penting dalam interaksi sosial anak dengan lingkungannya. adanya pembinaan sikap toleransi akan menumbuhkan sikap saling menghargai antar peserta didik. dengan menanamkan sikap toleransi pada siswa, maka dia dapat menghargai dan memahami sesama, sehingga dapat menjadi bekal di masa depan.
Cara menumbuhkan sikap toleransi beragama di sekolah dasar melalui pembelajaran PKn
1. melakukan kegiatan berdo'a sebelum memulai pembelajaran.
kegiatan berdo'a sebelum memulai pembelajaran harus selalu dilakukan untuk mengajarkan kepada peserta didik tenang betapa pentingnya selalu bersyukur dan berdo'a kepada sang pencipta. selain itu tanamkan kebiasaan yang baik kepada peserta didik misalnya selalu membiasakan peserta didik untuk bersalaman dengan guru jika bertemu.
2. menanamkan contoh sikap toleransi terhadap sesama peserta didik.
guru dituntut untuk menanamkan hal-hal yang baik kepada peserta didik sehingga hal tersebut dapat di terapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. ajarkan peserta didik untuk tidak menilai seseorang berdasarkan agamanya.
hal ini merupakan hal penting yang harus diajarkan kepada peserta didik. karena agama seseorang tidak dapat di jadikan tolak ukur atas kepribadian individu seseorang.