Mohon tunggu...
Aisya
Aisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya menulis jika mood baik

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film Pendek "Suara Uang" Karya Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang

3 Mei 2024   12:59 Diperbarui: 3 Mei 2024   13:02 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Resensi Film Pendek "Suara Uang" Karya Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang

Film pendek Suara Uang merupakan film pendek karya Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang. Film pendek yang berdurasi 18 menit ini merupakan hasil pengadaptasian dari cerpen Kakak Dari Rantau karya Yusrizal KW. Film ini memenangkan Festival Sastra Mursal Esten (FSME) VIII 2023 Universitas Negeri Padang dan meraih juara kedua. Film ini  diproduseri oleh Rika Aryani  disutradarai oleh Cici Damayanti, serta  asisten sutradara yaitu Vina Yuliasari. Penggambilan gambar dan pengeditan pada film ini ditanggungjawabi oleh Ahmad Rivaal, sedangkan Director of Photography film ini adalah M.Farid Mdt, dan yang terakhir bendahara film ini adalah Dinda Nilma Lestari. Film pendek ini dapat ditonton di youtube pada channel MV Production.

Film ini mengisahkan tentang tiga kakak beradik yang menjalani kehidupan yang berbeda. Narti dan Amin  hidup di desa dengan kondisi kehidupan yang sederhana, sementara Suar meraih kesuksesan di rantau, berbeda dengan kedua adiknya yang hidup serba pas-pasan. Di dalam Film ini diceritakan tokoh Suara sebagai orang yang sombong, angkuh, dan enggan membantu saudaranya. Kepribadiannya yang congkak dan sombong membuat Suar lupa daratan. Dia memilih untuk berinfak ratusan ribu di Masjid dan menyiarkannya melalui pengeras suara Masjid ketimbang membantu kedua saudaranya yang sedang kesulitan. Uang membuat Suar berubah dan melupakan keluarganya. Uang menjadi identitas bagi dirinya dan simbol atas kesuksasannya. 

Film pendek Suara Uang dikemas dalam tampilan yang sangat baik dengan pengambilan latar tahun 2000-an yang cukup menarik. Film pendek ini sudah berhasil memikat hati penonton karena penggambaran cerita yang masih sesuai dengan keadaan yang ada di kehidupan saat ini serta pesan moral yang disampaikan melalui film pendek ini sudah sangat berhasil. Namun kekurangnnya terdapat pada kemampuan tokoh dalam beradu peran yang terkesan tidak natural dan masih kaku. Namun, itu semua sudah ditutupi dengan cara pengambilan gambar yang sangat baik dan dialog yang tepat dan sesuai.

Film ini sedikit banyaknya mampu mempengaruhi emosi penonton. Contohnya pada adegan ketika Narti menangis memikirkan sikap Suar. Beberapa penonton yang terbawa emosi mungkin dapat merasakan apa yang dirasakan Narti sebagai seorang saudara dan adik yang terjebak dalam posisi dan situasi yang sulit. Memiliki saudara laki-laki yang kaya dan sombong tetapi abai pada saudara sendiri dan menyayangkan serta sedih dengan sifat dan karakter Suar yang menjadi sombong karena kesuksesan yang diraihnya.

A. Tokoh dan Karakter Tokoh

Tokoh dalam film ini berjumlah 7 orang. Narti dan Suar merupakan tokoh utama sedangkan tokoh lainnya merupakan tokoh tambahan dan tokoh pendukung yang penting bagi jalan cerita, diantaranya adalah Amin, dua perempuan di warung, ibu-ibu warung, Aisyah. 

Pada bagian ini diulas juga bagaimana pembawaan karakter oleh setiap tokoh. Narti memiliki karakter sebagai orang lembut, dan emosional. Ia berhasil menggambarkan dengan baik sosok seorang ibu serta wanita yang lembut dan penuh emosi dalam setiap perkembangan alur cerita.

Selanjutnya tokoh Suar. Pembawaan karakter oleh tokoh Suar juga cukup baik meskipun terkesan kaku, ia mampu membawakan karakter seorang yang sombong dengan cara berbicara yang sedikit keras dan merendahkan orang lain.

Begitu pula dengan Amin yang karakternya sebagai seorang laki-laki iri dan selalu merasa tidak diperhatikan, diabaikan, dan menyindir orang lain. Dia berhasil membawakan itu semua dalam caranya berbicara. Sama halnya dengan tokoh perempuan bergamis kuning di warung, dia membawakan karakter yang sedikit manipulatif, dia memanfaatkan kebaikan dan bantuan orang lain untuk keinginannya sendiri.

Tokoh Aisya dalam film ini sebenarnya kurang sesuai sebagai seorang anak-anak. Ketidaksesuaian itu terketak pada fisiknya yang tidak lagi terlihat seperti anak-anak. Para pemain dalam film Suara Uang meskipun terkesan sedikit kaku tetapi sebenarnya sudah cukup bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun