Dari sini sudah menjadi poin tersendiri bagi sutradara. Selain itu, film Ziarah yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Jawa ini menjadikan nilai tambah, kebudayaan dalam bahasa menjadi lebih mencolok.
Dari segi kualitas film dan pencahayaan mungkin menjadi kekurangan dalam film Ziarah. Namun, kesederhanaan itu membawa penonton menyelami dimensi kehidupan Mbah Sri.Â
Pencahayaan dan kualitas yang dinilai kurang itu malah menonjolkan kehidupan sederhana pedesaan. Ditambah dengan pengambilan gambar latar alam pedesaan dan keindahan alam di Gunung Kidul, Yogyakarta.
Film Ziarah mampu meraih beberapa penghargaan bergengsi. Film Ziarah berhasil membawa pulang penghargaan bergengsi di Asia, yaitu penghargaan kategori Skenario Terbaik dan Special Jury Award di ajang ASEAN International Film Festival.Â
Tak tanggung-tanggung, Ziarah juga berhasil menyandang penghargaan Best Asin Film dalam acara Salamidaw Asian Film Festival Philippine. Majalah Tempo juga memberikan penghargaan kepada penulis, sutradara, produser, yaitu BW Purbanegara sebagai penulis Skenario Terbaik.
Salah satu kutipan yang terdapat di dalam film ini adalah 'Banyak sekali yang telah gugur di medan laga dan tidak kembali lagi. Jasadnya telah mengharumkan Ibu Pertiwi. Jika kita tanya di mana makamnya, jangan mencari batu nisan. Tapi, mari kita lihat tanah yang telah dimerdekakan. Bumi Indonesia. Kita tidak perlu menempuh jalan ratusan kilo meter. Kita hanya perlu menempuh perjalanan menuju ke dalam batin kita sendiri, di dalam batin ini, segala rasa selalu menyatu.'
Tanah air adalah saksi hidup perjuangan para pahlawan. Kebebasan yang diperoleh Indonesia dan dirasakan oleh masyarakatnya merupakan nilai yang tak terkira.Â
Perjuangan para pahlawan yang telah gugur yang mengarumkan bumi pertiwi merupakan pengorbanan yang luar biasa dan dibayar dengan harga mahal, dibayar dengan sebuah nyawa. Kewajiban setiap warga negara untuk mengenang jasa para pahlawan yang berdiri di barisan paling depan dalam membela tanah airnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H