Mohon tunggu...
Aisya Mashadi
Aisya Mashadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister PAUD

Mahasiswa Magister Pendidikan Anak Usia Dini di Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lego, Permainan Konstruktif yang Bermanfaat bagi Anak Usia Dini

8 April 2022   21:38 Diperbarui: 3 Desember 2024   16:09 3991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Bermain Lego (Sumber: Lego)

Sebagian orang tua menganggap bahwa kegiatan bermain tidak ada manfaatnya bagi anak. Saat ini orang tua selalu menekankan anak pada pengembangan kecerdasan akademik seperti membaca, menulis, dan menghitung (calistung) yang sebenarnya tidaklah demikian. Dunia anak adalah dunia bermain. Bagi seorang anak, bermain adalah kegiatan belajar yang dapat menambah pengalaman, penalaran, dan pengetahuannya. Para ilmuan telah melakukan berbagai penelitian tentang bermain dan diperoleh hasil bahwa bermain memiliki segudang manfaat bagi anak usia dini mulai dari aspek fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.

Lego adalah sejenis alat permainan konstruktif berupa bongkahan atau kepingan plastik kecil yang dapat disusun dan dibongkar pasang menjadi berbagai macam bentuk yang diinginkan oleh pemainnya. Lego dapat dimainkan oleh berbagai macam kalangan usia mulai dari anak-anak, remaja, sampai dewasa, serta tidak memandang laki-laki ataupun perempuan. Menurut Cahyo (2011: 55), lego telah dimainkan oleh lebih dari 400 juta anak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang baru digemari oleh kalangan anak-anak pada awal tahun 1980-an.

Ternyata, bermain lego tidak hanya sekadar menyusun balok saja, namun memiliki segudang manfaat bagi anak usia dini. Berikut adalah manfaat permainan lego bagi anak.

1. Merangsang Kemampuan Kognitif

Bermain lego dapat memacu daya pikir otak. Sebab ketika anak bermain lego, tentunya mereka memiliki keinginan dalam menentukan seperti apa bentuk lego yang akan disusun sehingga dapat menjadi sebuah karya. Lego juga menjadi sebuah konstruksi anak dalam memikirkan bagaimana caranya membuat pondasi yang kuat. Selain itu, anak juga dapat mengenal berbagai macam bentuk, warna, dan ukuran mainan lego.

2. Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus

Lego adalah alat permainan konstruktif berupa bongkahan/kepingan yang dapat disusun dengan berbagai macam bentuk dan memiliki ukuran yang berbeda-beda. Dengan anak mengambil, mengangkat, memasang, merekatkan, dan melepas mainan lego, anak dapat melatih koordinasi mata dan tangan dengan cermat.

3. Melatih Kemampuan Indra Penglihatan

Kemampuan penglihatan anak dalam bermain lego dapat meliputi kemampuan anak dalam merekam bentuk bongkahan lego, serta kemampuan anak dalam membedakan bentuk dan warna lego.

4. Melatih Keterampilan Bahasa

Pada saat bermain lego, anak akan saling berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman bermainnya. Selain itu, anak juga dapat belajar untuk berbagi ide dalam menyusun dan membentuk lego kepada teman bermainnya untuk dicoba bersama-sama.

5. Meningkatkan Kreativitas

Kreativitas adalah proses berpikir di mana anak bebas dalam berekspresi yang meliputi kelancaran, kelenturan, dan originalitas dalam menuangkan ide-ide yang berguna bagi diri sendiri maupun orang lain disekitarnya. Anak dapat menggunakan berbagai bongkahan/kepingan lego dalam menciptakan hasil karya tertentu sehingga dapat mengembangkan kemampuan daya cipta (kreatif). Selain itu, bermain lego juga dapat menimbulkan ide-ide cemerlang dalam membentuk lego dalam bentuk yang beragam.

6. Belajar tentang Resource Allocation (Alokasi Sumber Daya)

Resource Allocation dapat didefinisikan sebagai proses peminimalisir instabilitas penggunaan sumber daya per hari selama proyek berlangsung. Dalam kaitannya dengan permainan lego, anak perlu memikirkan keterbatasan jumlah bricks untuk masing-masing jenisnya agar bentuk lego yang ingin diciptakan oleh anak dapat terbentuk sesuai dengan yang direncanakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun