Green coffee beans atau Biji kopi mentah adalah biji dari buah kopi masak yang sudah dihilangkan daging buah dan cangkangnya.
Disanalah kisah inspiratif itu dimulai, Ben dan Jody kemudian membeli biji kopi milik Pak Budi dengan harga normal, raut senang terlihat dari mimik wajah  pak Budi.
Karena tak ingin membeli harga kopi seperti Dira dari petani, Ben dan Jody kemudian berfikir untuk berbuat sesuatu untuk Pak Budi agar kopi nikmat itu bisa dijajakan ke banyak orang, mereka pun kemudian pulang kembali ke rumahnya.
Ben dan Jody mulai bekerja, mereka mendesain sebuah mesin untuk mengolah biji kopi yang dihasilkan dari kebun Pakm Budi, waktu berlalu dan mesin itu pun terselesaikan.
Dua sahabat itu kemudian kembali ke rumah pak Budi dengan membawakan mesin yang mereka buat, tampaknya Ben dan Jody berprofesi teknisi perancang mesin disalah satu perusahaan, namun tak ada sumber jelas dalam film itu yang menyebutkan profesi mereka.
Mesin tersebut kemudian diberikan kepada Pak Budi, mereka tak pula lupa mengajari pak Budi bagaimana cara mengoperasikannya hingga menghasilkan biji kopi yang siap disedu dengan air.
Olahan biji kopi pertama mesin karya Ben dan Jody itu kemudian disedu dengan air panas didalam gelas, Pak Budi kemudian mencium aroma dan mencicipi kopinya, tampak terkejut, ia tak menyangka bahwa kopi yang ditanam di kebun miliknya itu cukup nikmat.
Pak Budi kemudian mulai memproduksi dengan Brand Kopi Posong, lambat laut usahnya meroket dengan cepat hingga sudah berhasil mengirim ahsil produksinya ke luar Provinsi, harganya pun sudah tak sama lagi seperti yang pertama dijual kepada orang lain.
Sebab itu, Pak Budi kemudian tak lagi menjadi pemasok biji kopi untuk Kedai Kopi Dira karena tak dihargai sesuai, lantas Dir kemudian datang menemui pak budi di kediamannya.
"Mbak Dira, tumben kesini," sapa pak Budi dengan senyum semigrah. "Iya pak, tadi manajer oprasional saya, ngabarin katanya bapak sudah tidak mau suplai Grean Benas lagi ke kedai saya, kenapa ya pak?" Tanya Dira heran.