Mohon tunggu...
Siti Aisyah
Siti Aisyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Citizen for developmen

Usaha adalahhh sebagian dari gerak takdir

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Damai Berdakwah Melalui Pesan Renungan dalam Lagu

14 April 2020   15:18 Diperbarui: 14 April 2020   15:49 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Kulitnya putih bersih, memiliki bentuk wajah  oval. berewokan dan berkumis tipis. Sehari-hari ia biasa  mengenakan topi 'pet' khas disembari senyum semigrah, meliliki mata hitam kecoklatan, namun dalam tatapanya seakan menyimpan tanda tanya, suaranya merdu, lantunan syairnya menghayutkan para pendengar, setiap bait lagunya memiliki makna disertai musik dengan nada khas ketimuran.

Lahir di Libanon pada 16 Mei 1982, sejak lahir ia sudah memiliki keberuntungan tersendiri. Dibesarkan oleh keluarga seorang seniman handal di Tripoli Libanon, dari sang ayah ia mengenal musik. Hasratnya akan dunia seni tarik suara tak bisa dipungkiri, sehingga mulai ditekuni dan membangun karir membuat ia berada dipuncak seperti saat ini.

Disetiap kesempatan namanya sering diperbincangkan. setelah meledaknya lagu berjudul Insya Allah yang dirilis pada 10 Mei tahun 2010 lalu. Musisi Islami yang membawa nafas baru dalam dunia musik religi dengan lirik dan irama yang menyentuh kalbu.

Maher Zain namanya, ia merupakan salah satu penyanyi religi yang banyak menarik perhatian dari berbagai kalangan. Masa lalu Maher Zain yang mempunyai pengalaman buruk dari sisi religi, menjadikannya sebagai pengalaman yang sangat berharga dan ia selalu sampaikan kepada umat Muslim yang mengidolakan dirinya.

Kiprah dakwah melalui lagu-lagu religi digunakan oleh penyanyi yang berdarah Libanon ini sebagai strategi dakwahnya di belahan dunia. Dari beberapa lirik lagu religi yang ia ciptakan tidak pernah terlepas dari syair memuji ke-Agungan Allah SWT.

Ayahnya, Mustafa seorang keturunan palestina, di usia delapan tahun ia harus meninggalkan tanah kelahirannya dan tinggal di Swedia, Maher Zein menyelesaikan kuliah dan mendapat gelar sarjana dalam bidang Teknik penerbangan. Setelah lulus, Maher memasuki industri music di Swedia dan bekerja dengan Nadir Khayat (RedOne), produser musik Swedia Kelahiran Maroko.

Pada tahun 2005 Setelah RedOne pindah ke New York tahun 2006, ia pergi ke Amerika Serikat dan memasuki industri musik di sana. Ia menjadi produser rekaman dengan penyanyi R&B asal Amerika Kat DeLuna.

Karyanya berhasil menghipnotis masyarakat dunia melalui syair-syair lagu dan lirik serta irama yang menyentuh bagi siapa pun yang mendengarkan. Kehadirannya pun sangat dinantikan oleh pendengarnya terlebih di Indonesia, diberbagai media dan disitus jejaring sosial. Dibalik keberhasilannya keluarga adalah bagian yang terpenting bagi seorang Maher Zain.

Itulah dakwah baginya, sajian lirik dalam setiap lagunya memiliki pesan tersendiri agar para pendegar bisa merajut kembali nilai agama yang mungkin saja sudah pudar oleh godaan dunia.

Judul lagu Tak sanggup melangkah mungkin tak asing bagi para fansnya selain lagu Insya Allah, mendeskripsikan keadaan jiwa manusia yang sedih, kecewa dan sakit, Maher Zain berusaha memberikan peringatan untuk sabar, menahan jiwa dari keluh kesah dan marah. Menahan lisan dari banyak mengeluh dan menahan badan dari perbuatan yang tidak baik.

Bukan hal yang mudah untuk hidup sendiri tanpa teman dan kerabat. Namun, dalam lirik lagu itu, Maher zain memberikan peringatan bahwa sebesar apapun masalah yang dihadapi manusia, teman terbaik untuk tempat berlabu dan mengadu adalah Allah SWT Itu sendiri. Begitupula petikan liriknya "insyallah ada jalan", kalimat yang menunjukan kepasrahan dan keyakinan kepada Allah semata.

Kini ku tahu rasanya, Hidup dalam cahaya kasih-Mu, Kini ku tahu rasanya menemukan damai di hati, seandainya semua tahu indahnya mengabdi pada-MU, potongan syair yang terdapat dalam lagu ku milik-MU berkesan bak renungan, bahwa ketika bertawakal atau berserah diri sepenuhnya kepada Allah, maka kedamaian dirasakan.

Cukup banyak sampaian pesan Islami yang disampaikan melalui karyanya, dalam album Thank You Allah yang di ciptakan Maher Zain melambangkan tentang rasa syukur atas kehadiran pendamping sepanjang hidup, bukan bicara benci lalu cinta, tak pula iringan melodi yang membuat air mata mnegalir karena ditinggal sang kekasih, ini sangat berbeda.

Dari segi lirik lagu-lagu Maher Zain dapat disimpulkan bahwa pesan dakwah yang terkandung dalam lagu-lagu Maher Zain secara global materi dakwah diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu dari segi akidah, akhlak dan syariah.

Dalam jumpa pers Maher Zain Live At Indonesia: Forgive Me Indonesia Tour, di Sere Manis Restaurant, Jalan Agus Salim, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Rabu 15 Agustus 2012  lalu seperti diberitakan Kompas.com, bahwa ia mengakui mantap mengenal islam lewat music dan menyampaikan pesan positif.

Maher Zain semakin mantap melakoni karier musiknya, yang dirintisnya  sejak bergabung dalam komunitas Muslim Stockholm dan aktif dalam kegiatan syiar Islami di Swedia. Ia menjalaninya sambil berdakwah.

Bagaimana Maher merasakan bermusik sambil menyebarkan syiar Islami? "Saya mencintai musik dan bersyukur jika dapat membantu orang lain melalui musik," katanya.

Maher saat ini tercatat sebagai penyanyi pop muslim dan produser musik yang popularitasnya mendunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun