Mohon tunggu...
Siti Aisyah
Siti Aisyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Citizen for developmen

Usaha adalahhh sebagian dari gerak takdir

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gerak Cepat Solusi Pencegahan Corona

24 Maret 2020   21:17 Diperbarui: 26 Maret 2020   08:29 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aceh Barat, 24 Maret 2020

Melalui surat pembaca ini, saya ingin mengatakan kepada pemerintah agar bisa melakukan gerak cepat menangani virus corona (Covid 19) yang terlanjur menyebar luas.

Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo menyikapi serius soal persebaran virus corona (Covid 19). Apalagi sebagai pendemic global ditetapkan organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) itu telah merenggut puluhan ribu nyawa manusia diberbagai belahan dunia.

Dalam pidato yang disampaikan presiden di istana Bogor, Jawa Barat pada Minggu, 15 Maret 2020. Meminta kepada seluruh rakyat Indonesia, untuk tetap tenang, tidak panik, dan tetap produktif serta mengajurkan seluruh masyarakat untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan ibadah di rumah, kemudian istilah itu dikenal dengan Social Distancing.

Pemerintah telah membentuk gugus tugas percepatan penanganan gugus tugas Covid-19 yang diketuai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan agar penyebaran Covid 19 dapat segera dihambat dan distop.

Setiap daerah dan instansi vertical juga mengeluarkan kebijakan khusus terkait wabah ini, dimulai dari sekolah yang diliburkan, penutupan warung kopi hingga maklumat Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang mengeluarkan maklumat menindak dan membubarkan kegiatan yang membuat kerumunan massa.

Kementerian terakit juga terus membuat kebijakan untuk memutuskan mata rantai Covid 19, meskipun cukup banyak kendala, pemerintah tetap saja berkomitmen, memastikan kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan baik di Indonesia.

Kebijakan pemerintah adalah langkah cepat tanggap. Yang dilakukan sudah tepat melihat kondisi persebaran virus corona di Indonesia sangat signifikan, menurut informasi yang diperoleh di situs resmi www.covid19.co.id pada 21 Maret 2020 menunjukkan jumlah positif  covid 19 mencapai 450 orang, dengan total kesembuhan 20 dan kematian 38 orang.

Namun, lebih tepat lagi jika pemerintah bukan hanya sekedar melarang masyarakat untuk beraktivitas diluar rumah namun tidak diikuti dengan jaminan tentang penurunan penularan virus corona, karena Indonesia saat ini sudah memasuki krisis kesehatan dengan angka kematian mencapai 8,67 persen dan merupakan yang tertinggi di Asia.

Kebijakan pemerintah dengan membuat beberapa protocol pencegahan seperti sekolah, ibadah dan pekerja yang di rumahkan seharusnya dibarengi juga dengan jaminan kehidupan yang aman, Presiden juga harus lebih memikirkan kondisi masyarakat menengah kebawah yang memang harus bekerja diluar rumah.

Seperti buruh bangunan dan lain-lain, salah satu langkahnya yaitu  mengstabilkan harga bahan baku sembako yang saat ini terus melonjak seiring pula dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang semakin hari semakin merosot, tentu akan samgat berdampak terhadap ekonomi masyarakt.

Contoh saja harga gula pasir yang merangkak naik sejak dua pekan terakhir, bahkan hari ini sudah mencapai Rp 24 ribu per kilogram, yang seharusnya bisa lebih murah agar masyarakat merasa aman untuk persediaan kedepan.

Selain itu, pemerintah juga harus bisa mengambil tindakan yang tepat dan cepat dan memerhatikan pendapat para pemangku kepentingan: mulai dunia medis, pemerintah daerah, publik lewat media massa, hingga dunia. Setidaknya ada tiga poin utama yang harus dilakukan Jokowi untuk penanggulangan virus corona ini.

Pertama, jika pemerintah telah mengeluarkan surat edaran terkait larangan beraktivitas dan berkumpul diluar ruangan, pemerintah juga harus menyertakan sanksi dan hukuman apabila masih terlihat tempat-tempat seperti warung kopi yang dipenuhi masyarakat.

Kedua, pemerintah juga diharapkan melanjutkan pembuatan handnitizer yang juga sudah semakin sulit dipasaran, dengan cara yang melibatkan seluruh elemen masyarakat maupun unsur TNI-Porli dan unsur lainnya dan dibagi-bagikan seluruh masyarakat dengan harga terjangkau atau gratis.

Dan yang ketiga adalah Presiden Jokowi perlu memastikan jaminan mutu manajemen, respons darurat yang cepat, dan mudah bagi masyarakat Indonesia serta agar masyarakat benar-benar merasakan kehadiran pemerintah dalam pencegah penyebaran virus corona yang sudah terlanjur menyebar.

Pemerintah seharunya tidak lagi berbicara larangan dan himbauan, jika menyangkut kesehatan system jemput bola menjadi solusi terbaik dala pencegahan. 

Harusnya setiap pasar atau tempat yang berpotensi adanya keramaian disediakan posko darurat Covid 19. Disana nantinya ada pemeriksaan suhu badan dan tersedia sanitaizer sebelum mereka memasuki pasar.

Siti Aisyah

Dusun Cot Kandeh, Johan Pahlawan, Aceh Barat 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun