Pada cerita ini yang menjadi Tokoh antagonis adalah Bunga. Tokoh protagonis ialah Sintong Tinggal, Pak Dekan, Mawar, Jess, Paklik Maman, dan Slamet. Sedangkan Bulik Ningrum dan Ucok tokoh tritagonis.
 Diantara yang bisa menjadi pemicu konflik pada cerita ini adalah hargailah seorang penulis dengan cara tidak menjual/membeli buku bajakan. Hal ini perlu kita hindari dan saling memberitahu antara satu sama lain karena bisa saja terjadi di masyarakat.
 Terdapat juga kesesuaian antara latar tempat, waktu, dan suasana. Salah satunya pada saat suasana tegang tempat gunung gede dengan waktu malam hari.
 Gaya bahasa dalam cerita ini seperti sinisme (sindiran), sarkasme (meremehkan),  irani (menghina), dan masih banyak yang lainnya. Imajinasi pengarang juga sangat tinggi sehingga pembaca penasaran dan tertarik untuk membaca. Saat membaca tidak ada rasa keraguan dikarenakan pengarang sangat detail menceritakannya.
 Amanat moral pada cerita ketika kita berharap sesuatu harus bisa melepaskannya, yang milik kita bisa saja hilang. Amanat ekonomi hindarilah pembajakan terhadap penulis karena bisa saja keluarga mereka hidup melarat. Amanat sosial berinteraksilah kepada pelanggan dengan baik karena akan memberi kesan padanya. Amanat budaya ikutilah aturan atau budaya dimana kamu berada. Amanat pendidikan janganlah sia-siakan dan melalaikan pendidikanmu.
 Akhirnya tokoh utama yaitu sintong berhasil menjadi penulis. Ia pun sukses dan melanjutkan pendidikan ke belanda. Begitulah ending dari cerita novel selamat tinggal ini.
 Buku ini sangat bermanfaat untuk dibaca serta berisikan cerita yang inspiratif. Cerita ini dapat mengispirai banyak orang yang membacanya. Terkhususnya untuk para remaja sangat cocok membaca buku ini.
 Bahasa buku sangat mudah dipahami bagi para pembaca. Dari segi bahasa kebahasaan pun menggunakan bahasa keseharian, lebih tepatnya bahasa gaul kekinian.
 Buku ini layak dibeli ataupun dibaca dikarenakan buku ini memiliki cover dan desain yang menarik sehingga pembeli atau pembaca tertarik.
 Cerpen ini layak dibaca sebab diantaranya adalah penulis konflik yang cukup mendalam. Tetaplah menarik untuk dijadikan referensi bacaan. Penulis juga mengangkat tema yang terbilang unik dan menarik.
Peresensi,