Mohon tunggu...
Aisyah Shabrina
Aisyah Shabrina Mohon Tunggu... -

14 tahun, senang menulis :D\r\ntwitter : @aisyahshabrina\r\nFacebook : Aisyah Shabrina\r\nY!m : Aisyahbrina

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Love in New York City part 4

28 November 2011   09:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:06 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

” Hm, ayo ikut aku. Nanti kau akan tau”

Daniel meraih tanganku, berjalan bersama menuju area parkir lain. Ternyata area parkir sepeda yang kami tuju. Kini aku tau, dia pergi ke apartemenku menggunakan sepeda, dan itu pagi-pagi sekali. Sebuah sepeda sport dengan boncengan dibelakang diraih oleh Daniel. Daniel membawa tasnya yang di simpan di sepeda, dan kemudian memboncengiku. Betul-betul berkesan. Aku sangat suka pergi ke sekolah dengan sepeda. Daniel benar-benar tulus. Kami pun berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, Daniel mempersilahkanku duduk bersamanya. Semua kegiatan di sekolah, ku lalui bersamanya. David dan Lily, terlihat tidak suka melihat kami dekat kembali. Aku memberitahukannya pada Daniel. Namun, entah apa yang dilakukan Daniel pada mereka setelah aku memberitahunya. Tapi yang jelas, Lily dan David menjadi lebih dekat. Benar-benar aneh. Tapi syukurlah, dengan begitu tidak ada lagi yang akan mengganggu kami.

Hingga pulang sekolah pun, aku masih bersama Daniel. Dia selalu ada disisiku. Aku diantar pulang olehnya, tentunya pakai sepeda lagi. Dan kini semuanya terbukti. Daniel memang tulus dan menepati janjinya. Aku ingin mengajaknya bicara sekali lagi. Untuk memberikan kepercayaanku padanya. Mungkin besok.

Sesampainya kami di apartemen. Aku berterimakasi padanya karena sudah mau mengantarku pulang. Karena sudah sore, dia langsung bergegas pulang karena takut kemaleman dijalan. Aku pun masuk ke apartemen.

Saat aku buka pintu apartemen, ternyata orangtuaku sudah pulang. Mereka pulang lebih cepat ternyata. Syukurlah, aku tidak akan kesepian lagi di rumah. Tapi, mereka sepertinya sedang sibuk berkemas sampai kedatanganku saja mereka tidak menyadarinya.

” Hai, ibu. Hai, Ayah!”

” Halo nak” sapa ayahku

” kenapa ayah dan ibu sibuk berkemas? memang ada apa?”

” Oh iya, ayah dan ibu lupa memberitahumu. Lusa, kita akan pulang kembali ke negara kita. Pertemuan di canada itu membahas tentang pelanjutan sekolah. Ternyata kita bisa pulang lusa ke negara kita. Ayah dan ibu akan melanjutkan sekolah di negara kita. “

” Apa? Aneh! kenapa bisa pindah? kalo memang melanjutkan sekolah disini ya harus sampai tuntas dong. Bukan ada perlanjutan kaya gini. “

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun