Mohon tunggu...
Rifani
Rifani Mohon Tunggu... Mahasiswa - STEI SEBI

Majoring in Sharia Economic Law

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kualitas Sebelum Kuantitas

3 Oktober 2024   18:49 Diperbarui: 3 Oktober 2024   19:09 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.istockphoto.com

- Memprioritaskan kualitas dan mutu pendidikan siswa dibandingkan memperbanyak para siswa baru serta Infrastruktur yang tidak berbanding lurus dengan kesiapan lembaga dalam mendidik mereka menjadi para siswa yang shalih atau shalihah. Dalam hal ini, prioritas kebijakan dilakukan oleh lembaga pendidikan. 

- Memprioritaskan anak-anak didik biologis ataupun ideologis agar mereka menghafal dan memahami Al-Qur'an. Walaupun lambat, menghafal ayat dengan cara tahsin lebih baik daripada menghafal dalam waktu yang cepat, tetapi tidak ihsan (tidak lancar). 

- Menunaikan shalat wajib dengan kualitas ihsan [terbaik), misalnya menyediakan hal-hal yang harus dipenuhi- termasuk persiapan sunnah dalam shalat, seperti merencanakan serta menyiapkan waktu sebelum adzan dan shalat Rawatib dengan memenuhi adab adabnya-sebagai bagian ikhtiar agar shalat yang ditunaikan berkualitas, khusyu', dan thuma'ninah, serta meng- hadirkan syarat dan rukun shalat. Shalat dengan kualitas seperti ini harus menjadi prioritas pertama. 

Studi Kasus 

Perusahaan Teknologi XYZ 

Perusahaan Teknologi XYZ adalah sebuah perusahaan startup yang bergerak di bidang aplikasi mobile. Mereka baru saja meluncurkan aplikasi baru yang bertujuan untuk membantu pengguna mengatur waktu dan produktivitas mereka. Dalam berita terbaru, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan menunda rilis fitur baru yang sangat dinanti-nantikan oleh pengguna. Meskipun banyak pengguna berharap fitur tersebut dapat diluncurkan segera, manajemen memilih untuk memastikan bahwa fitur tersebut bebas dari bug dan dapat memberikan pengalaman pengguna yang optimal. 

Penerapan "Kualitas sebelum Kuantitas":   

- Uji Coba Beta: Perusahaan melakukan uji coba beta dengan sekelompok pengguna terpilih. Mereka mendapatkan masukan yang berharga tentang antarmuka dan fungsionalitas. Hal ini membantu tim untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah sebelum rilis resmi.   

- Fokus pada Pengalaman Pengguna: Alih-alih tergesa-gesa merilis fitur baru untuk menarik lebih banyak pengguna, tim fokus pada meningkatkan kualitas fitur yang ada. Mereka memperbaiki bug, memperhalus antarmuka, dan memastikan bahwa aplikasi berjalan lancar di berbagai perangkat. 

- Komunikasi dengan Pengguna: Perusahaan secara transparan menginformasikan pengguna tentang alasan penundaan rilis fitur baru. Mereka menjelaskan bahwa kualitas pengalaman pengguna adalah prioritas utama. Ini meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap brand.   

- Feedback Berkelanjutan: Setelah rilis fitur baru yang berkualitas tinggi, perusahaan terus meminta umpan balik dari pengguna untuk terus meningkatkan aplikasi. Ini menunjukkan bahwa mereka berkomitmen pada kualitas dalam jangka panjang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun