Migrasi manusia dan binatang purba yang berasal dari daratan Asia ke Jawa Barat diperkirakan terjadi pada masa glasial (zaman es), yaitu saat pulau pulau di Indonesia bagian barat membentuk suatu daratan dengan Asia dan Australia. Ini terbukti dengan ditemukannya fosil binatang purba seperti Fosil Tanduk Kerbau (desa Sukadami kabupaten Bekasi), Fosil Tulang Kaki Banteng (kabupaten Ciamis), dan Fosil Rahang Stegodon.
Menurut penjelasan dari saudara Rizal selaku salah satu pemandu yang ada di museum Sri Baduga bahwa Rahang Stegodon ini terletak dibagian dekat gading gajah, rahang ini memiliki ukuran yang sangat besar dan melengkung. Hewan stegodon ini merupakan gajah purba di zaman dahulu yang merupakan nenek moyang dari gajah karena diperkirakan telah hidup dari 1,2 juta tahun yang lalu.
Fosil Rahang Stegodon ini ditemukan di desa Ngebung, Cirebon, ternyata penemuan Fosil Rahang Stegodon ini ternyata tidak disengaja ditemukan oleh masyarakat sekitar saat mereka menggali tanah, atau sedang mencari sesuatu di hutan. Mereka tidak sengaja melihat sesuatu yang aneh, mereka menganggap hal itu adalah sebuah fosil, lalu mereka melaporkan temuan yang mereka dapat kepada pihak yang berwajib bahwa mereka menemukan sebuah fosil hewan prasejarah.
Alasan Fosil Rahang Stegodon ini di museumkan adalah gunanya untuk melindungi, memanfaatkan, dan untuk di komunikasikan kepada masyarakat bahwa suatu barang itu memiliki nilai sejarah. Fosil Rahang Stegodon ini memiliki nilai sejarah karena hewan stegodon ini hidup di zaman glasial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H