Metode Jigsaw merupakan salah satu dari banyaknya variasi metode mengajar di kelas. Lantas, apa itu Metode Jigsaw? Bagaimana cara menerapkannya di kelas? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini.
Pengertian Metode Jigsaw
Metode Jigsaw adalah metode pembelajaran kolaboratif di mana guru membagi sebuah topik besar ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil sehingga siswa dapat saling menjelaskan bagian yang dipelajari pada teman sekelompoknya.
Di sini, setiap anggota kelompok bertanggung jawab terhadap satu subtopik, yang kemudian digabungkan dengan subtopik lain yang dipelajari oleh anggota kelompok lainnya sehingga membentuk pengetahuan yang utuh.
Ibaratnya seperti potongan jigsaw atau puzzle yang digabungkan menjadi gambar yang utuh.
Manfaat Metode Jigsaw
Manfaat Metode Jigsaw ini tentunya dapat meningkatkan kemampuan bernalar kritis siswa, membiasakan siswa untuk bekerja sama dan menghargai perbedaan pendapat, dan mengembangkan cara berkomunikasi siswa saat menyampaikan atau membagikan hasil diskusi.
Langkah-Langkah Menerapkan Metode Jigsaw
Lalu, bagaimana cara menerapkan Metode Jigsaw ini di kelas? Nah, ada beberapa langkah yang harus dilakukan:
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Sampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, sekaligus memotivasi siswa agar lebih semangat dan aktif untuk belajar.
Tujuan pembelajaran ini penting supaya proses belajar nanti menjadi lebih terarah.
2. Menyampaikan topik utama atau permasalahan yang akan dibahas
Sampaikan informasi terkait alur proses pembelajaran dari Metode Jigsaw. Sampaikan juga topik utama atau permasalahan yang akan dibahas.
3. Membagi siswa ke dalam kelompok
Bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4—6 orang. Kelompok ini sebaiknya memadukan siswa dengan karakter yang heterogen, baik dalam hal jenis kelamin, kemampuan akademik, atau kemampuan komunikasi.
Kelompok-kelompok ini kemudian disebut dengan ‘Kelompok Asal’.
Dalam Kelompok Asal, setiap anggota kelompok diberi satu subtopik atau bahasan yang berbeda satu sama lain.
Contohnya dalam topik utama Pelestarian Sumber Daya Alam, siswa pertama mendapatkan bahasan tentang pelestarian hewan, siswa kedua tentang pelestarian tumbuhan, siswa ketiga tentang pelestarian air, siswa keempat tentang pelestarian bahan bakar fosil, dan seterusnya.
Setelah itu, siswa dari tiap-tiap Kelompok Asal dengan subtopik yang sama bergabung membentuk kelompok baru, yang disebut dengan ‘Kelompok Ahli’.
Kelompok Ahli ini kemudian berdiskusi untuk membahas subtopiknya masing-masing.
4. Menyampaikan bagian subtopik masing-masing kepada teman sekelompok
Siswa kembali berkumpul dengan ‘Kelompok Asal’-nya. Guru dapat mengarahkan siswa untuk menyampaikan atau mengajarkan bagian subtopik masing-masing kepada teman sekelompoknya.
Dengan begitu, siswa akan mendapatkan pemahaman yang utuh dari gabungan sub-sub topik tadi.
5. Melakukan penilaian atau asesmen
Lakukan penilaian untuk mengukur sejauh mana pemahaman tiap kelompok mengenai topik atau permasalahan yang sudah dibahas.
Penilaian bisa dilakukan dalam bentuk tes tertulis atau presentasi kelompok.
6. Memberikan apresiasi dan mengadakan Refleksi
Berikan apresiasi kepada kelompok yang memiliki nilai atau performa terbaik.
Di akhir pembelajaran, guru dapat mengadakan refleksi mengenai keseluruhan proses pembelajaran pada hari itu.
Sumber:
http://repository.unpas.ac.id/12883/5/BAB%20II.pdf
https://www.panduanmengajar.com/2016/12/model-pembelajaran-jigsaw.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H