Mohon tunggu...
Aisyah Putri Arindah
Aisyah Putri Arindah Mohon Tunggu... Lainnya - Script Writer | Novelis | Learning Content Developer | Editor

Passionate about education, script writing, and fiction

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

10 Tipe Pembelajaran Kolaboratif yang Menarik untuk Diterapkan di Kelas, Guru Wajib Tahu!

2 Januari 2024   10:14 Diperbarui: 2 Januari 2024   16:27 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran Kolaboratif (Sumber: Png)

Untuk Bapak/Ibu Guru semua pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah pembelajaran kolaboratif. Kolaborasi menjadi salah satu nilai utama dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan juga merupakan proses penguatan profil pelajar pancasila atau P5.

Lalu, apa itu pembelajaran kolaboratif? Pembelajaran kolaboratif adalah pembelajaran yang menempatkan siswa dalam sebuah kelompok dengan latar belakang dan kemampuan berbeda-beda untuk mencapai tujuan bersama. Setiap siswa dalam suatu kelompok bertanggung jawab terhadap sesama anggota kelompok. Siswa berbagi peran, tugas, dan tanggung jawab guna mencapai kesuksesan bersama, sedangkan peran guru di sini adalah sebagai fasilitator, yang memberikan dukungan tanpa menyetir kelompok ke arah hasil yang sudah disiapkan sebelumnya.

Pembelajaran kolaboratif dapat melatih siswa untuk menghargai keberagaman dan memahami perbedaan individu. Siswa akan belajar dan bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki karakteristik dan perpektif yang berbeda-beda. Dengan begitu, siswa akan memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik karena kemampuan seperti inilah yang diperlukan siswa untuk bisa beradaptasi dengan segala lingkungan pergaulan mereka. Apalagi saat menginjak dunia kerja nanti, kolaboratif sangat diperlukan. 

Ada beberapa tipe menarik pembelajaran kolaboratif yang bisa Bapak/Ibu Guru terapkan di kelas, loh.

1. Learning Together

Pada tipe ini, Bapak/Ibu bisa membagi siswa secara acak dalam beberapa kelompok, kemudian setiap kelompok diberikan tugas atau studi kasus. Setelah itu, tiap anggota kelompok akan bekerja sama menyelesaikan tugas yang diberikan. Untuk pembagian pengerjaan tugas ditentukan oleh masing-masing kelompok. Hasil dari penugasan bisa dalam bentuk tertulis atau presentasi di depan kelas.

2. Teams Games Tournament

Tiap kelompok siswa bisa menentukan siapa saja perwakilan terbaik dari kelompok mereka. Perwakilan ini nantinya akan saling beradu menjawab pertanyaan dan menyelesaikan misi yang diberikan. Pada tipe ini, Bapak/Ibu Guru bisa memberikan pertanyaan kuis atau permainan yang mengasah ketangkasan dan kreativitas siswa.

3. Group Investigation

Semua anggota kelompok dituntut untuk merencanakan suatu penelitian berserta perencanaan pemecahan masalah yang dihadapi. Pembagian peran dapat ditentukan oleh masing-masing kelompok. Setiap kelompok perlu merencanakan proses penyelesaikan masalah, strategi yang akan digunakan, serta bagaimana konsep presentasi yang akan dilakukan. Penilaiannya didasarkan pada proses dan hasil kerja kelompok.

4. Academic-Constructive Controversy

Tipe ini berfokus pada pembelajaran studi kasus atau permasalahan yang harus dipecahkan. Setiap kelompok dituntut untuk memiliki argumen, solusi, dan alasan logis yang bisa dipertahankan. Penilaian didasarkan pada kemampuan setiap anggota maupun kelompok dalam mempertahankan posisi yang dipilihnya.

5. Jigsaw Proscedure

Bapak/Ibu bisa memberikan tugas atau sebuah kasus yang berbeda-beda, tapi masih dalam satu topik yang sama, kepada tiap anggota kelompok. Setelah itu, tiap kelompok akan mendapat tes yang menyangkut keselurahan topik materi. Penilaian pada tipe ini didasarkan pada rata-rata skor tes kelompok.

6. Student Team Achievement Divisons

Di tipe ini, tiap anggota kelompok saling belajar dan membelajarkan sesamanya. Nantinya, keberhasilan seorang siswa akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok, begitu juga kebalikannya, keberhasilan kelompok akan berpengaruh pada keberhasilan individu. Penilaian pada tipe ini didasarkan pada pencapaian hasil belajar individu maupun kelompok.

7. Complex Instruction

Tipe ini berfokus pada pembelajaran berbasis proyek yang berorientasi pada penemuan, seperti mata pelajaran IPA, IPS, dan matematika. Tipe ini cocok digunakan dalam kelas dengan siswa-siswa yang heterogen. Penilaian didasarkan pada kinerja dan hasil kerja kelompok.

8.  Team Accelerated Instruction

Bapak/Ibu Guru bisa memberi tiap anggota kelompok berupa soal-soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih dulu. Setelah itu, laksanakan penilaian bersama-sama dalam kelompok. Jika siswa mampu menyelesaikan soal pertama dengan benar, siswa bisa mengerjakan soal tahap berikutnya. Namun, jika seorang siswa belum dapat menyelesaikan soal tahap pertama dengan benar, ia harus menyelesaikan soal lain dengan level yang sama. Setiap tahapan soal disusun berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasarkan pada hasil belajar individual maupun kelompok.

9. Cooperative Learning Structures

Pada tipe ini, Bapak/Ibu bisa membagi siswa secara berpasangan. Dua siswa tersebut nantinya akan berbagi peran, yang satu jadi penanya, yang satunya menjadi penjawab. Setelah itu, Bapak/Ibu bisa menentukan aturan, topik pertanyaan, dan poin permainan. Nanti, dalam selang waktu yang telah ditentukan, kedua siswa tersebut bisa berganti peran.

10. Cooperative Integrated Reading and Composition

Sesuai dengan namanya, tipe ini menekankan pembelajaran membaca, menulis, dan tata bahasa. Dalam pembelajaran ini, para siswa bisa saling menilai kemampuan membaca, menulis, dan tata bahasa, baik secara tertulis maupun lisan di dalam kelompoknya.

Itulah penjelasan mengenai tipe-tipe pembelajaran kolaboratif. Kira-kira dari 10 tipe tadi, tipe manakah yang paling menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa Bapak/Ibu, nih?

Sumber: Berbagai sumber (artikel dan jurnal)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun