4. Academic-Constructive Controversy
Tipe ini berfokus pada pembelajaran studi kasus atau permasalahan yang harus dipecahkan. Setiap kelompok dituntut untuk memiliki argumen, solusi, dan alasan logis yang bisa dipertahankan. Penilaian didasarkan pada kemampuan setiap anggota maupun kelompok dalam mempertahankan posisi yang dipilihnya.
5. Jigsaw Proscedure
Bapak/Ibu bisa memberikan tugas atau sebuah kasus yang berbeda-beda, tapi masih dalam satu topik yang sama, kepada tiap anggota kelompok. Setelah itu, tiap kelompok akan mendapat tes yang menyangkut keselurahan topik materi. Penilaian pada tipe ini didasarkan pada rata-rata skor tes kelompok.
6. Student Team Achievement Divisons
Di tipe ini, tiap anggota kelompok saling belajar dan membelajarkan sesamanya. Nantinya, keberhasilan seorang siswa akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok, begitu juga kebalikannya, keberhasilan kelompok akan berpengaruh pada keberhasilan individu. Penilaian pada tipe ini didasarkan pada pencapaian hasil belajar individu maupun kelompok.
7. Complex Instruction
Tipe ini berfokus pada pembelajaran berbasis proyek yang berorientasi pada penemuan, seperti mata pelajaran IPA, IPS, dan matematika. Tipe ini cocok digunakan dalam kelas dengan siswa-siswa yang heterogen. Penilaian didasarkan pada kinerja dan hasil kerja kelompok.
8. Â Team Accelerated Instruction
Bapak/Ibu Guru bisa memberi tiap anggota kelompok berupa soal-soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih dulu. Setelah itu, laksanakan penilaian bersama-sama dalam kelompok. Jika siswa mampu menyelesaikan soal pertama dengan benar, siswa bisa mengerjakan soal tahap berikutnya. Namun, jika seorang siswa belum dapat menyelesaikan soal tahap pertama dengan benar, ia harus menyelesaikan soal lain dengan level yang sama. Setiap tahapan soal disusun berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasarkan pada hasil belajar individual maupun kelompok.
9. Cooperative Learning Structures