Mohon tunggu...
Bola

Suporter Sepak Bola Biadab, Salah Siapa?

28 September 2018   11:22 Diperbarui: 1 Oktober 2018   13:24 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berita tentang gugurnya salah satu suporter bola Indonesia sudah tersebar diseluruh media sosial maupun media cetak. Sebenarnya, kejadian tersebut salah siapa?

Salah korban?

Korban sempat berbohong kepada ibundanya untuk pergi meonton pertandingan bola. Korban meminta ijin ke ibundanya untuk pergi kerumah temannya, tetapi beliau sebenarnya pergi untuk menonton pertandingan bola. Banyak orang berkata, restu orangtua restu tuhan, apakah salah korban berbohong kepada orang tua?

Salah suporter?

Sudah ada 8 pelaku yang sudah ditangkap oleh pihak berwajib. Pada saat penangkapan, mereka pasti menyelak, itulah sifat dasar sebagian manusia, dimana mereka tidak mau disalahkan atas perbuatan mereka. Mereka tidak mengakui perbuatannya, pernyataan mereka tidak berinti dan berputar-putar, mereka panik saat ditanya oleh aparat berwajib. Dari 8 orang tersebut ada beberapa yang beralasan bahwa awalnya mereka ingin menyelamatkan korban tetapi keadaan berganti sehingga mereka ikut menyerang korban. Provokator dengan semangatnya memancing orang-orang untuk melakukan tindakan yang sama dengan apa yang mereka lakukan. 1 lawan banyak. Apakah itu adil?  Kebanyakan suporter berusia remaja dan dewasa atau diusia yang sudah matang, apakah mereka sudah memikirkan dengan matang tidakan mereka?

Salah panitia penyelenggara?

Panitia penyelenggara ingin memundurkan laga tersebut dikarakan untuk mengantisipasi massa yang melebihi kapasitas stadion, dimana kapasitas stadion hanya untuk 38 ribu penonton tetapu massa yang dating hampir mencapa 100 ribu penonton. Apakah karena panitia penyelenggara melanggar janji yang harus menyediakan fasilitas proyektor untuk penonton yang tidak memiliki tiket agar dapat menonton di luar stadion? Apakah keamanan menadi prioritas kesekian? Apakah tim keamanan tidak mengetahui dengan segera mengenai kejadian ini?

Salah klub sepakbola?

Aksi biadab ini didasarkan oleh ketidaksukaan antar klub sepakbola. Ketua PSSI sendiri menyatakan bahwa PSSI telah memberikan pembinaan kepada setiap klub sepak bola. Apakah klub bola tidak memantau para suporternya sehingga terjadi sekiranya 56 tragedi seperti ini? Apakah cara pembinaan klub bola kurang tepat untuk mendidik para supporter bola?

Salah PSSI?

PSSI terus melakukan evaluasi dari setiap kejadian yang terjasi. PSSI akan mengambil tindakan-tindakan yang tegas. PSSI akan memberikan sanksi kepada klub sepakbola Terdapat beberapa peraturan dari Kode Disiplin PSSI 2018, dimana Pasal 55 mengenaik Mamprovokasi Masyarakat, Pasal 60 menjelaskan Tindakan Diskriminatif, Pasal 68 menjelaskan Tanggung Jawab dalam Pelaksanaan Pertandingannya dan Pasal 69 mengenai Kegagalan menjalankan tanggung jawab menjaga ketertiban dan keamanan yang dapat dikaitkan dengan tragedi ini. Apakah peraturan ini tidak dijalankan semesitinya? Apakah sanksi dari peraturan ini terlalu lemah sehingga peraturan dapat dianggap enteng? Atau kurangnya didikan PSSI kepada setiap klub sepakbola sehingga kejadian seperti ini terus-menerus terjadi? Atau mungkinkan strategi yang dipilih oleh PSSI dari setiap evaluasi tidak sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia dan kemampuan PSSI sendiri?

Ataukah salah masyarakat Indonesia sendiri?

Kejadian tersebut disaksikan oleh banyak mata, dimana hanya sedikit yang ingin terjun membantu korban dikarenakan banyaknya alasan, takut, kalah suara, tidak kuat, dll.. Apakah hal seperti itu lumrah terjadi untuk setiap hal yang dilakukan suporter bola? Apakah sifat bangsa sekarang lebih memilih untuk diam dibandingakan bertindak? Apakah bangsa sekarang takut untuk menyatakan pendapatnya karena takut pendapatnya tidak diterima oleh masyarakat luas? Apakah sifat ego masyarakat lebih tinggi daripada sifat kemanusiaan?

Jadi, salah siapa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun