Mohon tunggu...
Aisyah Nurul
Aisyah Nurul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2023

Halo, perkenalkan nama saya Aisyah Nurul Azkiya. Saya sedang menjenjang perkuliahan sarjana di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya memiliki kebiasaan berupa menulis cerita dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Music

Pengaruh K-pop terhadap Sisi Psikologis Remaja serta Dampak Positif dan Negatifnya

25 Desember 2023   14:11 Diperbarui: 25 Desember 2023   14:14 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Akun Resmi X BELIFTLAB

Anyeong! Kalian pecinta K-pop dan tertarik hal berbau psikologi? Ternyata K-pop berpengaruh pada sisi psikologis seseorang lho, terutama untuk kalian pecinta K-pop pada usia remaja. Selain itu, terdapat dampak positif dan negatif juga bagi para pecinta K-pop, lho. Ingin tahu lebih lanjut dengan alasannya? Yuk, intip penjelasannya!

K-pop telah menjadi trend saat ini bahkan sampai di seluruh dunia, terutama pada kalangan remaja Gen Z. Remaja tidak hanya mengagumi K-pop dari genre musik, tetapi juga dari artis K-pop yang menjadi sorotan akan ketampanan dan kecantikannya. Ada pula beberapa grup K-pop yang paling diminati oleh para remaja saat ini, di antaranya seperti BTS, NCT, TXT, ENHYPEN, SEVENTEEN, STRAY KIDS dan masih banyak lagi. Saat pandemi COVID-19 melanda, penggemar K-pop membludak karena K-pop menjadi sarana hiburan bagi remaja untuk mengisi kekosongan pada kesehariannya. Tanpa disadari, ternyata dengan menikmati konten K-pop memiliki pengaruh pada sisi psikologis seseorang, lho. 

Pengaruh K-pop terhadap Sisi Psikologis Remaja 

Perlu kita ketahui, bahwa K-pop berpengaruh pada sisi psikologis, terutama pada kesehatan mental yang dimiliki oleh remaja. Menurut Rice (dalam Gunarsa, 2004), bahwa masa remaja ialah sebuah masa peralihan, yaitu disaat individu mengalami pertumbuhan dari masa anak-anak ke masa yang lebih matang. Tentu saja, di masa ini remaja memiliki emosi dan mental yang tidak stabil. Disaat emosi dan mental tidak stabil, remaja akan merasakan kondisi emosional dalam dirinya, seperti merasa sedih, marah, stress dan kondisi emosional lainnya. Maka dari itu, remaja memilih untuk mengalihkannya berupa menyukai K-pop. Remaja menjadikan K-pop sebagai sarana hiburan, karena remaja bisa menikmati konten dari K-pop itu sendiri berupa lagu, music video, dan konten berupa variety show atau daily vlog dari grup K-pop yang dikagumi.

Masa remaja disebut juga sebagai masa penuh tekanan yang disebabkan oleh perkembangan dalam diri remaja (Husna & Rusli, 2019). Tentu, remaja akan menerima tekanan sehingga membuat remaja menjadi down dan memiliki mood yang tidak bagus. Jika remaja sedang berada di fase down atau memiliki mood yang tidak bagus pasti membutuhkan sesuatu hal yang bisa memperbaiki moodnya kembali seperti semula. Maka dari itu, remaja melakukan cara dengan mencari hiburan dengan beralih menyukai K-pop. 

Remaja juga menjadikan K-pop sebagai support system disaat mereka merasa capek dan lelah. Biasanya, para artis K-pop melakukan update kepada fansnya berupa quotes untuk memberikan semangat kepada fansnya jika sedang menjalani hari yang berat. Selain itu, artis K-pop memberi dukungan berupa update foto untuk para fansnya. Itu pun bisa memunculkan kesenangan dalam diri bagi remaja pecinta K-pop dan menganggap bahwa artis K-pop mereka selalu ada saat mereka sedang membutuhkan support. Bisa dikatakan, bahwa K-pop merupakan panutan untuk membangkitkan kembali energi positif para remaja.

Selain itu, ternyata K-pop bisa memberikan dampak yang positif maupun negatif bagi para penggemarnya. Lalu, apa saja sih alasan yang membuat K-pop memberikan dampak positif dan negatif bagi remaja sebagai penggemarnya?

Dampak Positif K-pop terhadap Remaja

1) Memberikan motivasi pada kehidupan remaja

Ternyata, remaja sering kali menganggap bahwa dengan menyukai K-pop dapat menambah motivasi untuk selalu menjalani hidup. Sebagai contoh, K-pop dapat memotivasi untuk selalu lebih giat dalam melakukan pekerjaan dan tidak boleh putus asa atas kegagalan yang dihadapi. Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa K-pop menjadi support system bagi para remaja.

2) Membuat pola kehidupan menjadi lebih teratur

Secara tidak sadar, K-pop dapat merubah pola hidup remaja menjadi lebih teratur. Karena, remaja memiliki peran role model yang bisa diikuti dari K-pop itu sendiri. keteraturan pola hidup tersebut berupa gaya berpakaian yang rapih dan menjaga pola makan dengan mengikuti tips diet ala artis K-pop.

3) Menjadi sarana perjual-belian

Remaja penggemar K-pop memanfaatkan dunia K-pop ini dengan melakukan jual-beli. Biasanya, remaja sangat meminati untuk membeli merchandise official, seperti album, photocard, lightstick, dan lainnya. Begitu juga, remaja juga melakukan penjualan, seperti menjual merchandise official dengan menjadi reseller dan membuat barang-barang lucu seperti pakaian, gantungan kunci, tas totebag, dan lain sebagainya yang terdapat unsur K-pop pada barang tersebut.

4) Menjauhkan dari pergaulan bebas

Dengan menyukai K-pop, ternyata remaja bisa terhindar dari pergaulan bebas di dunia luar. Remaja yang menyukai K-pop cenderung memiliki kepribadian introvert dan lebih memilih untuk menikmati dunianya sendiri. Karena, remaja akan lebih memilih untuk bergaul dengan orang lain yang memiliki ketertarikan juga dengan K-pop.

Dampak Negatif K-pop terhadap Remaja

1) Selalu menunda pekerjaan dan lupa waktu

K-pop sebagai hiburan para remaja, tentu saja membuat remaja selalu terpaku untuk menikmati K-pop. Tetapi, ada batasan seorang remaja untuk menikmati K-pop. Terkadang, ditemui beberapa kasus bahwa remaja menjadi lupa waktu karena terlalu berlebihan dalam menikmati konten K-pop. Banyak remaja lebih memilih menikmati konten K-pop dibandingkan mengerjakan pekerjaan mereka. Sebab dari itu, remaja selalu menunda pekerjaan mereka.

2) Menjadi lebih boros

Remaja sering kali mengeluarkan uangnya hanya untuk membeli merchandise grup K-pop favoritnya. Tetapi, hal itu membuat remaja menjadi lebih boros. Karena perlu diketahui, harga merchandise official K-pop memiliki kisaran harga yang lumayan mahal. Tetapi, remaja tetap akan mengeluarkan uang bagaimanapun itu untuk membeli apa yang mereka inginkan.

3) Terlalu fanatik

Perilaku fanatik ini akan muncul jika seorang remaja sangat berlebihan dalam menganggumi. Remaja yang sangat fanatik terhadap K-pop biasanya berupa perilaku terlalu membanggakan artis Kpopnya. Selain itu, bisa berupa sikap mementingkan dunia K-pop dibandingkan kehidupan nyata.

Nah, sekian pembahasan dalam artikel ini, sungguh menarik bukan? semoga bermanfaat bagi kalian para remaja pecinta K-pop, ya! Oiya, aku mau pesan ke kalian juga, jangan lupa selalu semangat di keadaan bagaimana pun itu. Karena, ada K-pop yang siap menghibur kalian dan menjadi teman kalian!

"Jika semua orang di dunia tidak mengakui usahamu, maka aku yang akan mengakuinya" - Jay Enhypen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun