Mohon tunggu...
aisyah nurul
aisyah nurul Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uin raden mas said surakarta

hobi treveling berkepribadian yang menuenangkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepemimpinan Non-Muslim dalam Al-Quran

28 Mei 2024   09:18 Diperbarui: 28 Mei 2024   09:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepemimpinan non-Muslim dalam Al-Qur'an adalah topik yang sering menjadi perdebatan di kalangan umat Islam. Al-Qur'an memberikan beberapa panduan mengenai hubungan antara umat Muslim dan non-Muslim, termasuk dalam konteks kepemimpinan. Ada beberapa ayat-ayat al-Qurn yang dijadikan pegangan oleh para Mufassir sebagian anutan umat Muslim untuk tidak menghendaki pimpin nonMuslim.

Quraish Shihab menafsirkan makna dari QS. al-Maidah bahwa kata auliy diterjemahkan sebagai pemimpin-pemimpin sebenarnaya tidak sepenuhnya tepat. Kata auliy adalah bentuk jamak dari kata wali. Kata ini terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf wauw, lam, ya yang makna dasarnya adalah dekat. Dari sini kemudian berkembang makna-makna baru, seperti pendukung, pembela, pelindung, yang mencintai, lebih utama, dan lainlain, yang kesemuanya diikat oleh benang merah kedekatan.

Penafsiran terhadap ayat-ayat berkaitan kepemimpinan non-Muslim dalam masyarakat Islam tidak jauh berbeda dengan mufassir kontneporer al-Maraghi menurutnya makna auliy terkait larangan berkerja sama mengangkat pemimpin dari golongan non-Muslim tidak serta merta melarang bekerja sma untuk tidak menjalin kerja sama apalagi mengambil sikap tidak bersahabat. Namaun dipahami berdasarkan konteks keadaan larangan bersyarat jika golongan non-Muslim bersikap tidak bersahabat dan saling mermusuhan dengan umat Islam jadi, yang dilarang untuk diangkat menjadi pemimpin atau teman kepercayaan adalah mereka yang selalu menyyusahkan dan mengignginkan kesulitan bagi kaum Muslim serta yang nampak dari ucapan mereka kebencian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun