Dari penelitian yang dilakukan oleh Deli (2019), terlihat jelas bahwa penerimaan sistem informasi akademik (SISFO) di kalangan mahasiswa Universitas Internasional Batam sangat dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu perceived usefulness, perceived ease of use, serta security and privacy. Namun, yang paling menonjol adalah peran signifikan variabel keamanan dan privasi dalam mendorong tingkat penerimaan sistem ini. Mahasiswa membutuhkan kepastian bahwa data mereka aman dan terlindungi agar bersedia menggunakan teknologi tersebut secara berkelanjutan.
Oleh karena itu, penulis menyarankan agar institusi pendidikan, khususnya universitas, semakin memperhatikan aspek keamanan dalam implementasi sistem informasi akademik. Tidak hanya cukup dengan memudahkan akses dan meningkatkan manfaat teknologi, tetapi juga memastikan bahwa seluruh protokol keamanan yang diperlukan diadopsi dengan baik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa di era digital yang terus berkembang, keamanan dan privasi tidak hanya menjadi tambahan, tetapi telah menjadi kebutuhan utama dalam mendukung keberhasilan adopsi teknologi di sektor pendidikan.
Dengan fokus pada peningkatan keamanan, universitas dapat lebih efektif dalam memaksimalkan penggunaan sistem informasi, sekaligus meningkatkan kepercayaan dan kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik yang diberikan. Penelitian Deli memberikan arah yang jelas bahwa di masa depan, penerimaan teknologi akan semakin erat kaitannya dengan bagaimana keamanan data diatur dan diterapkan dalam sebuah sistem.
Referensi
Deli. (2019). Academic Information System Technology Acceptance Study: Case Study Universitas Internasional Batam. JITE (Journal of Informatics and Telecommunication Engineering), 3(1), 85-93.
https://doi.org/10.31289/jite.v3i1.2603
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H